Virus Corona di Trenggalek
Watulimo Zona Hijau, Bupati Trenggalek Sebut 3 SMP Memungkinkan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka
Tiga SMP negeri di Kecamatan Watulimo, Trenggalek, kemungkinan sudah bisa menggelar pembelajaran tatap muka. Mana saja?
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Tiga sekolah menengah pertama atau SMP negeri di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, kemungkinan sudah bisa menggelar pembelajaran tatap muka.
Hal itu disampaikan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam acara pembinaan aparatur sipil negara di SMPN 2 Watulimo, Trenggalek, Kamis (6/8/2020).
Ia menyebut, ada tiga SMP yang memungkinkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka setelah sekian lama para siswa mengikuti pembelajran dalam jaringan atau online.
Ketiganya adalah SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 3 Watulimo.
Menurut pria yang akrab disapa Mas Ipin itu, tiga SMP negeri di Watulimo memungkinkan untuk membuka pembelajaran tatap muka, karena wilayah kecamatan tersebut masuk dalam zona hijau penyebaran virus Corona ( Covid-19 ).
• Kejari Dampingi Pengerjaan 6 Proyek Pembangunan Pemkab Trenggalek, Minta Berhati-hati Tunjuk Rekanan
• Bawaslu Trenggalek Temukan Tempelan Stiker Tanpa Tanda Tangan Penghuni Rumah di Pelaksanaan Coklit
Hal itu sesuai dengan keputusan bersama 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 pada Masa Pandemi Covid-19.
"Watulimo adalah kecamatan yang masuk zona hijau karena tidak ada kasus positif baru. Saat ini, dari 2 kasus yang ada secara kumulatif, satu orang sembuh dan satu meninggal dunia karena punya penyakit penyerta," kata Mas Ipin.
Rencana pembukaan tiga SMP negeri ini juga sebagai bentuk persiapan konsep merdeka belajar menjelang HUT RI ke-75.
Rencana itu disiapkan juga karena banyak keluhan orang tua soal pembelajaran online.
"Di tengah pandemi, kami ingin melakukan mix learning, pembelajaran bauran antara daring (online) dan luring," imbuhnya.
• Pilkada Trenggalek 2020, Golkar Bakal segera Tagih Kepastian Koalisi dengan PKB
• Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung Gelar Tes Acak, Temukan Sumber Penularan dari Pelaku Perjalanan
Dalam rancangannya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka akan berlangsung dengan beberapa skema.
Pembelajaran dalam satu kelas akan dibagi menjadi dua atau tiga kelompok. Sehingga jumlah siswa maksimal per kelas dalam satu pertemuan hanya sepuluh orang.
"Sehingga apabila ada tiga kelompok belajar, maka satu hari belajar di kelas dan dua hari belajar daring di rumah," ucap Mas Ipin.
Selain itu, para siswa tak diwajibkan memakai seragam.