15 Kutipan Bersejarah yang Dilontarkan Soekarno, Kobarkan Semangat Kemerdekaan untuk HUT RI ke-75

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini 15 kutipan kalimat bersejarah dari Soekarno untuk kobarkan semangat kemerdekaan di peringatan HUT RI ke-75.

Kumpulan kata mutiara dari Soekarno ini bisa mengkobarkan semangat kemerdekaan jelang peringatan HUT RI ke-75.

Pada Senin, 17 Agustus 2020,  Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI.

Ada banyak cara untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, seperti misalnya mengikuti lomba-lomba yang diadakan di perkampungan atau perumahan.

Bisa juga dengan melakukan tirakatan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Tak hanya itu, kita juga bisa mengenang jasa para pahlawan melalui kutipan-kutipan bersejarah yang dilontarkan oleh Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.

• Kumpulan Lirik Lagu Perjuangan Sambut Hari Kemerdekaan HUT RI ke-75, Hari Merdeka hingga Gugur Bunga

• Asal Usul Panjat Pinang, Lomba Paling Populer Digelar Jelang HUT RI 17 Agustus, Simak Sejarahnya!

• Promo Spesial HUT RI ke-75, Dapatkan KFC Makan Bertiga Cuma 75 Ribu, Merdeka Pizza Hut Rp 17

Kutipan-kutipan ini bisa kembali mengingatkan kita bagaimana perjuangan Soekarno dan menghargai jasa-jasanya.

Tak hanya itu, kutipan-kutipan dari Soekarno ini juga bisa digunakan untuk memeringati Kemerdekaan RI di media sosial.

Berikut tim TribunWow.com (grup TribunJatim.com ) himpun kutipan-kutipan dari Soekarno dari berbagai sumber.

• Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, Berikut Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan

• Promo Gebyar Kemerdekaan 2020 dari PLN, Tambah Daya Super Wow, Pelanggan Cukup Bayar Rp 170 Ribu

• Lewat Aplikasi, Disnav Surabaya Permudah Pembayaran PNPB di Masa Pandemi, Optimis Target Rp 33 M

Simak selengkapnya di sini!

1. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita.”

2. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”

3. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan.”

Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1

4. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”