Tunggu Surabaya Masuk Zona Oranye, SMKN 6 Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Pembelajaran tatap muka (PTM) akan dimulai 18 Agustus mendatang belum bisa diikuti SMA dan SMK di Surabaya.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Pipin Tri Anjani
"Ada pemampatan kompetensi dasar (KD) materi yang akan disampaikan. Kami sudah koordinasi dengan guru mapel (mata pelajaran) karena waktunya hanya 4 jam, maka ini tugasnya guru-guru untuk berkreasi dengan materi dan waktu yang diberikan terbatas," tambahnya.
Namun, untuk pembelajaran materi produktif atau kejuruan, pihaknya akan menggunakan metode center of teacher.
Di mana, ketika praktikum guru yang akan mempraktikkan dan siswa menganalisanya.
"Untuk metode itu akan diterapkan di jurusan-jurusan yang bisa praktek mandiri seperti kecantikan. Tapi untuk praktik yang dilakukan secara kelompok akan berbeda. Jumlahnya tergantung tingkat kompleksitas praktik, minimal dua siswa. Tergantung peralatan praktiknya juga," jelasnya.
Sementara untuk sesi pembelajaran, pihaknya masih akan membahas tersebut usai mengadakan evaluasi di hari terakhir.
Jika memungkinkan, skema pembelajaran saat memasuki zona oranye akan dibuat 2 sesi dalam sehari untuk 2.412 siswa dengan 76 ruang kelas yang disiapkan. Dengan mengisi 25 persen siswa setiap kelasnya.
"Sisanya nanti daring. Jadi siswa yang datang di hari Senin tidak akan lagi ikut di hari berikutnya. Ini akan bergiliran. Paling tidak seminggu mereka akan melakukan tatap muka sekali. Setiap hari nanti guru-guru yang mengajar juga berbeda-beda. Kami juga akan melakukan sterilisasi ruangan jika memang memungkinkan penggunaan dua sesi," terangnya.
• Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka SMA, SMK dan SLB di Jawa Timur akan Dimulai 18 Agustus 2020
Selain persiapan teknis, pihak sekolah juga menyiapkan tim penegak disiplin dari tim gugus tugas Covid-19 sekolah yang berasal dari OSIS.
Setidaknya ada 36 siswa yang terlibat dalam tim penegak disiplin ini. Tim tersebut akan membantu sekolah dalam disiplin protokol kesehatan untuk siswa.
Sementara itu, salah satu siswa kelas 11 jurusan Akuntansi, Yasmine Alissa Salsabella mengaku cukup senang dengan rencana pembelajaran tatap muka.
Sebab ia bertemu dengan teman-temannya meskipun cukup khawatir dengan keramaian.
"Saat masuk cukup aman. Tapi saya lebih suka daring, karena tidak ada kontak sama lain. Dan guru tidak bekerja dua kali. Kalau tatap muka gini senang sih karena ketemu temen-temen," ujarnya.
Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Pipin Tri Anjani