Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Trauma ABG Belia Salah Gaul di Komunitas Truk, Dicekoki Miras & Diperkosa Bergilir, Masa Depan Miris

Inilah cerita trauma gadis 14 tahun salah gaul di komunitas sopir truk berakhir mengenaskan digilir dan dicekoki minuman keras.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Tinnakorn Jorruang/Getty via newsweek.com
ILUSTRASI - Kasus ABG Sulawesi diperkosa ayah, kakak, dan sepupunya. Masyarakat geram. 

TRIBUNJATIM.COM - Pilu benar nasib gadis belia yang salah memilih berteman dan mengikuti komunitas.

Peristiwa tragis yang dialaminya berujung pada trauma gadis belia kenal komunitas yang di dalamnya terdiri dari anggota sopir truk.

Terenggut keperawanan dan masa depan sang gadis yang masih di bawah umur itu.

Tragis, ia mengalami peristiwa menyedihkan tersebut di usianya yang baru menginjak 14 tahun.

VIRAL Curhat Korban Perkosaan Hamil Usia 13 Tahun, Nasib Tak Disangka Seusai Lahiran, Kian Terkenal?

Dalam memilih teman bergaul, hendaknya seseorang harus hati-hati.

Pasalnya, jika tak hati-hati bisa terjebak ke pergaulan yang tak sehat.

Bahkan bisa merugikan diri sendiri.

Baru-baru ini seorang gadis di bawah umur diperkosa secara bergilir oleh sopir tanki air dan kernetnya.

Parahnya lagi, aksi pemerkosaan bergilir itu ditonton oleh dua rekan pelaku lainnya.

Keji Pembalasan Pria Patah Hati Cinta 5 Tahunnya Kandas, Mantan Diculik & Diperkosa Bergilir 3 Hari

Sebelum memperkosa korban, pelaku terlebih dahulu mengajak korban jalan-jalan lalu meminum miras.

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, nasib naas itu dialami seorang gadis berusia 14 tahun di Palembang, Sumatera Selatan.

Akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh sopir bernama Silvo (22) dan kernetnya berinisial JA (15), gadis itu pun kini mengalami trauma.

Aksi pemerkosaan itu kemudian dilaporkan ke polisi setempat.

Setelah mendapat laporan itu, polisi langsung turun tangan dan keduanya berhasil diamankan di kediamannya masing-masing.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pelaku pun mengakui perbuatannya.

Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi mengatakan, antara korban dan pelaku diketahui sudah saling kenal sebelumnya.

Sebelum melakukan perbuatan bejat itu, kedua tersangka sempat mengajak korban jalan-jalan.

"Setelah diajak jalan-jalan, mereka pesta miras dan korban diperkosa secara bergiliran," ujar Suryadi, Kamis (13/8/2020).

"Perbuatan itu pertama di dalam mobil pelaku, kemudian di rumahnya," tambah dia.

Akhir Kasus Anak Bunuh Ayah Demi Ibu yang Dianiaya dan Adik Diperkosa, Hukum Berjalan: Tetap Salah

Kepada polisi, Silvo berdalih perbuatan yang dilakukan itu atas dasar suka sama suka.

Bahkan, sebelum melancarkan aksinya itu korban sempat menemaninya bekerja.

"Sebelumnya dia menemani saya mengantar air dulu ke depot. Setelah itu baru saya bawa ke rumah JA," kata Silvo.

Mirisnya lagi, saat melancarkan aksi bejatnya itu pelaku juga mengajak beberapa teman lainnya untuk ikut menyaksikan.

"Hanya saya dengan JA yang melakukan. Dua lagi cuma menonton, kami memang minum (miras) dulu," kata Silvo.

Miris, Gadis 14 Tahun Diperkosa Sesama Pasien Covid-19, Teman Pelaku Rekam Aksi Bejat di Kamar Mandi

Diberitakan sebelumnya, seorang sopir dan kernet mobil pembawa air minum isi ulang ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.

Mereka berdua diduga telah memerkosa seorang gadis yang baru berusia 14 tahun.

Kedua pelaku tersebut yakni Silvo (22) yang merupakan sopir dan JA (15) sebagai kernet.

Ilustrasi bocah Tulungagung diperkosa ayah tirinya sendiri.
Ilustrasi bocah Tulungagung diperkosa ayah tirinya sendiri. (Kolase via Tribunnews.com)

Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi mengatakan, keduanya ditangkap di kediaman masing-masing setelah polisi mendapatkan laporan dari korban.

Silvo ditangkap di kawasan Jalan Mandi Api Palembang.

Sementara JA ditangkap di Talang Keramat, Kabupaten Banyuasin.

Menurut Suryadi, berdasarkan hasil pemeriksaan, para pelaku sempat berpesta minuman keras sebelum memerkosa korban.

"Dalam kondisi mabuk, kedua tersangka ini secara bergantian menyetubuhi korban. Pertama di dalam mobil pelaku, kemudian di rumahnya," kata Suryadi saat gelar perkara, Kamis (13/8/2020).

ILUSTRASI Tragedi pesta miras berujung maut di Blitar. Akibat insiden itu, sebanyak 8 orang tewas dan 4 orang kritis.
ILUSTRASI Tragedi pesta miras berujung maut di Blitar. Akibat insiden itu, sebanyak 8 orang tewas dan 4 orang kritis. (KOLASE TRIBUN JATENG/pratidintime.com)

Suryadi mengatakan, antara korban dan pelaku saling kenal melalui komunitas truk di Facebook.

Awalnya, pelaku Silvo langsung mengajak korban untuk berjalan-jalan.

"Setelah diajak jalan-jalan, mereka pesta miras dan korban diperkosa secara bergiliran," ujar Suryadi.

Sementara itu, tersangka Silvo mengatakan bahwa dia tidak melakukan pemaksaan, karena tidakannya dilakukan atas persetujuan korban.

"Sebelumnya dia menemani saya mengantar air dulu ke depot. Setelah itu baru saya bawa ke rumah JA," kata Silvo.

Ilustrasi korban perkosaan
Ilustrasi korban perkosaan (istimewa)

Silvo pun mengakui bahwa adegan ranjang itu ditonton oleh tiga orang temannya, termasuk JA.

Saat itu, JA ikut memerkosa korban.

Sementara dua orang lainnya diajak untuk menonton pemerkosaan itu.

"Hanya saya dengan JA. Dua lagi cuma menonton, kami memang minum (miras) dulu," kata Silvo

Artikel di atas telah tayang di Kompas.com dalam judul Digelonggong Miras Sebelum Diperkosa Bergiliran, Gadis 14 Tahun Ini Alami Trauma Usai Kenalan dengan Anggota Komunitas Truk, Dijadikan Alat Pemusa Nafsu Sopir dan Kernet

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved