Tahun Baru Islam
Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim di Hari Asyura, Amalan Sunnah yang Dianjurkan di 10 Muharram
Sebentar lagi umat muslim akan menyambut Tahun Baru Islam 1442 H atau 1 Muharram 1442 H. Amalan yang dianjurkan diantaranya menyantuni anak yatim.
TRIBUNJATIM.COM - Sebentar lagi umat muslim akan menyambut Tahun Baru Islam 1442 H atau 1 Muharram 1442 H.
Banyak amalan yang dianjurkan pada Bulan Muharram satu di antaranya menyantuni anak yatim piatu.
Pada hari Asyura atau tanggal 10 Bulan Muharram, umat muslim disunahkan untuk menyantuni anak yatim.
• Amalan Sunnah yang Dianjurkan di Bulan Muharram Tahun Baru Islam 1442 H, akan Diangkat Derajatnya
Amalan menyantuni anak yatim di Bulan Muharram ini pun menjadi tradisi yang tak bisa dilepaskan di masyarakat.
Karena mentradisi, di beberapa daerah bahkan menyebut hari Asyura sebagai lebarannya anak yatim.
Mengutip tulisan Tebuireng Online berjudul 'Hari Raya Anak Yatim, Adakah?'
Dijelaskan bahwa Idul Yatama (hari raya anak-anak yatim) yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram (Asyura) sebenarnya bukan hari raya sebagaimana hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Istilah Idul Yatama hanya sebagai ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim.
Karena pada tanggal tersebut, banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.
• Kumpulan 60 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Ada Pantun hingga Kata-kata Mutiara

Dalam hadits riwayat Abu Dawud ra. dinyatakan bahwa Hari Raya umat Islam hanya ada dua, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri :
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا، فَقَالَ: مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ؟ قَالُوا: كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ الْأَضْحَى، وَيَوْمَ الْفِطْرِ “
Dari Anas, ia berkata : Rasulallah SAW datang ke Madinah dan mereka (orang Madinah) menjadikan dua hari raya dimana mereka bergembira. Lalu Rasulullah bertanya : “Apa maksud dua hari ini?” Mereka menjawab: “Kami biasa bermain (bergembira) pada dua hari ini sejak zaman Jahiliyah.” Rasulallah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan untukmu dengan dua hari raya yang lebih baik dari padanya, yaitu hari raya Adha dan hari raya Fitri (HR : Abu Daud : 1134)
Dari sini dapat dipahami, selain Idul Adha dan Idul Fitri bukanlah hari raya yang sebenarnya, melainkan semacam perayaan.
Dalam syair-syair Arab, banyak terdapat kata-kata ‘Ied, tetapi yang dimaksud bukan hari raya melainkan hari kegembiraan.
Jadi, Istilah Idul Yatama tidak jauh berbeda dengan istilah Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari Lingkungan Hidup, Hari Ibu, dan sejenisnya. Hanya semacam momen untuk mengingatkan masyarakat agar peduli kepada nasib anak-anak yatim.