Hari Pertama Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Jatim, Khofifah Tinjau Dua Sekolah di Kota Probolinggo
Khofifah berkunjung ke SMKN 2 Kota Probolinggo dan SMAN 2 Kota Probolinggo guna memantau pelaksanaan hari pertama uji coba sekolah tatap muka di sana.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
SURABAYA, PROBOLINGGO - Uji coba sekolah tatap muka secara bertahap serentak dilakukan mulai hari ini, Selasa (18/8/2020).
Jenjang SMA, SMK dan SLB di kawasan zona oranye dan zona kuning risiko penularan Covid-19 melakukan uji coba sekolah tatap muka dengan siswa hanya 25 persen dan 50 persen saja dari kondisi normal.
Pagi ini, secara khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke SMKN 2 Kota Probolinggo dan juga berkunjung ke SMAN 2 Kota Probolinggo guna memantau pelaksanaan hari pertama uji coba sekolah tatap muka di sana.
• Sosok Ibu Nella Kharisma yang Jarang Terekspos, Profesi Tak Main-main Calon Keluarga Dory Nyeni
• Tak Sembarangan Sosok Ayah Nella Kharisma, Calon Keluarga Dory Harsa Nyeni, Lihat Pekerjaannya
Dalam uji coba di SMKN 2 Kota Probolinggo, Khofifah menerima curhatan dan masukan dari para siswa kejuruan. Mereka menyampaikan pada Khofifah bahwa selama pandemi dan belajar daring para siswa merasakan kesulitan dan mengalami keterbatasan.
Terutama karena mereka lebih banyak mata pelajaran yang membutuhkan praktik di laboratorium. Selama daring mereka hanya bisa belajar teori yang seharusnya dalam pembelajaran juga diterapkan praktik laboratorium.
"Kami kan sekolah jurusannya teknik, kalau sekolah daring kan cuma mendapatkan materi, praktiknya susah, padahal harisnya diperbanyak praktiknya," kata Adam Nur Fadli, siswa kelas XII SMKN 2 Kota Probolinggo.
Oleh sebab itu saat ada uji coba belajar tatap muka, dan ia mendapatkan giliran untuk masuk sekolah, ia menyambutnya dengan gembira dan antusias.
• Jember Belum Jadi Zona Hijau Covid-19, Bupati Faida Belum Izinkan Penerapan Pembelajaran Tatap Muka
"Lebih baik langsung praktik, kalau hanya materi kita susah untuk paham karena tidak mempraktikkan," imbuhnya.
Pembelajaran secara tatap muka yang digelar kali ini memang cukup terbatas. Untuk daerah dengan zona oranye, satu kelas hanya diisi dengan sembilan orang saja.
Setiap sekolah sebelum masuk kelas disediakan check poin kesehatan. Mereka diperkenankan masuk kelas hanya jika sehat, menggunakan masker dan face shield, dan juga mencuci tangan dengan sabun.
Kelas untuk pembelajaran siswa juga diset dengan menjaga jarak minimal satu meter. Sehingga kalaupun ada interaksi antar siswa mereka tetap dalam kondisi dan jarak yang aman serta terjaga.
Untuk siswa SMK, mereka juga diperkenankan untuk melakukan praktik di laboratorium. Dalan kesemlatan ini secara khusus Khofifah meninjau pembelajaran di laboratorium kelistrikan di SMKN 2 Kota Probolinggo.
Ia bahkan memuji sistem yang diterapkan di sana, di saat pandemi seperti ini, para guru tetap melakukan inovasi dengan mengajarkan siswa dalam membuat instalasi untiuk smart building.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan bahwa hari ini serentak dimulai untuk uji coba sistem pembelajaran tatap muka jenjang SMA, SMK dan SLB yang menjadi kewenangan Pemprov Jatim, secara bertahap.
"Hari ini hari pertama uji coba secara bertahap. Biasanya sekelas 36 siswa sekarang maksimal hanya 9 siswa. Siswa yang sama, dalam dua pekan uji coba ini hanya akan masuk sebanyak dua kali. Karena sekarang masuk, sesi nanti ganti lagi siswanya, besok gantik lagi siswa yang lain," kata Khofifah, usai peninjauan.