Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petaka Senin Petang Seusai Tagih Utang Motor ke Temannya, Pria Ini Tewas Kena Sobekan Pisau Beracun

Anak Pak RT tewas terkena sobekan pisau beracun setelah marah-marah jelang azan maghrib. Berikut ini kronologinya!

Kolase TribunJatim.com (Sumber: Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini)
Arief Setiawan tewas terkena pisau beracun setelah datang untuk menagih utang motor senilai Rp 7 juta yang sudah digadaikan oleh Yulius Saputra. 

TRIBUNJATIM.COM, PALEMBANG - Inilah petaka Senin petang seorang pria menagih utang motor ke temannya, berakhir tewas kena sobekan pisau beracun.

Pria tersebut diketahui datang bertamu petang itu sambil marah-marah hingga pecahkan kaca rumah temannya.

Pria bernama Arief Setiawan (korban) itu emosi kala menagih utang motor temannya.

Temannya (pelaku) bernama Yulius Saputra terkejut dengan kedatangan Arief Setiawan, langsung meneriaki Arief maling.

Kemudian, tragedi berdarah itu terjadi, Arief Setiawan tewas kena pisau beracun.

Sempat Arief Setiawan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan.

Namun, nyawanya tak tertolong karena betis kirinya banyak mengeluarkan darah.

Beredar kabar, Arief Setiawan datang untuk menagih utang motor senilai Rp 7 juta yang sudah digadaikan oleh Yulius Saputra (27).

Sekira delapan jam setelah kematian pria 28 tahun itu, polisi menangkap Yulius Saputra di mobil travel tujuan Baturaja dari kawasan 7 Ulu Palembang.

"Tapi, karena tersangka ini melawan terpaksa kita lakukan tindakan tegas," ungkap Kapolsek Kemuning AKP Alfredo Hidayat, Selasa (18/8/2020).

Madura Geger, Warga Kangean Ditusuk Pakai Pisau, Tuduhan Ilmu Santet Jadi Sebab

Cemburu Berujung Maut, Pria Bangkalan Tewas Bersimbah Darah di Lorong Puskesmas: Dada Ditikam Pisau

Menurut AKP Alfredo Hidayat, penyidik menduga senjata tajam yang dipakai Yulius Saputra untuk menghabisi Arief Setiawan beracun.

"Diduga sajam yang digunakan tersangka sudah ada racunnya. Tapi itu akan kami selidiki lebih lanjut," ujarnya.

Ia menjelaskan, Yulius Saputra masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di wilayah Polsek Kemuning.

"Dari hasil pemeriksaan percakapan di handphone miliknya, tersangka ini juga diduga terlibat dalam pengedaran narkoba."

"Untuk itu akan kami tindaklanjuti dengan tes urine terhadap tersangka," ujarnya.

Pembelaan Yulius Saputra

Yulius Saputra (27 tahun), warga Kemuning Palembang ditangkap polisi karena membunuh temannya diduga menggunakan pisau beracun, Selasa (18/8/2020).
Yulius Saputra (27 tahun), warga Kemuning Palembang ditangkap polisi karena membunuh temannya diduga menggunakan pisau beracun, Selasa (18/8/2020). (Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini)

Yulius Saputra perlahan menceritakan duduk perkara sampai ia mengibaskan pisau dan menusuk karibnya itu.

Rumah Arief Setiawan dan Yulius Saputra di Jalan Rimba Kemuning berdekatan, terpisah sekitar 200 meter.

Ia mengaku sangat terkejut Arief Setiawan datang pada Senin petang dan langsung emosi saat menggedor pintu rumahnya.

"Dia mengamuk datang ke rumah aku. Aku tidak tahu masalahnya apa," cerita Yulius Saputra sambil menahan perih karena luka tembak di kakinya.

"Kuteriaki maling langsung marah dia. Dipecahkannya kaca rumahku," sambung Yulius Saputra.

Seketika itu dari dalam rumah Yulius Saputra mengambil pisau dan keluar menusuk Arief Setiawan.

"Saya kesal karena dia seperti itu," begitu katanya.

Tak Kapok Dibui, Warga Sidomulyo Kembali Beraksi Mencuri, Gasak Sendok dan Sapu Sekolah: Gimana Lagi

Tiga Rumah di Desa Picisan Tulungagung Ludes Terbakar, Diduga Akibat Hubungan Pendek Arus Listrik

Residivis kasus penggelapan motor dan handphone ini sempat menelepon pamannya.

Sang paman menyarankan keponakannya itu segera kabur untuk menghindari kejaran pihak kepolisian.

Yulius Saputra memilih kabur ke Baturaja, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu, tempat kerabatnya tinggal.

"Paman saya sarankan supaya saya langsung lari sudah membunuh semalam."

"Jadi saya pikirannya mau ke OKU saja, ke tempat keluarga," ujarnya.

Ia membantah punya utang dengan Arief Setiawan.

Motor yang disebut-sebut sebagai pangkal masalah sudah tak ada lagi padanya.

Pipa PDAM Gresik Bocor, Air Meluber ke Jalan Pahlawan, Pelanggan Tak Dapat Suplai Air Bersih

Kebakaran Rumah Kios di Ponorogo, Uang Rp 50 Juta Ikut Dilalap Si Jago Merah

Jenazah Arief Setiawan selesai disalatkan di Masjid Nur Iman, Jalan Rimba Kemuning, Palembang, Selasa (18/8/2020).
Jenazah Arief Setiawan selesai disalatkan di Masjid Nur Iman, Jalan Rimba Kemuning, Palembang, Selasa (18/8/2020). (Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini)

"Saya tidak ada utang dengan dia. Motornya juga ada sama dia, bukan sama saya."

"Tapi tiba-tiba dia datang ke rumah sambil teriak dan marah-marah," aku Yulius Saputra.

Ahmad Suhandi tampak sedih anaknya meninggal dibunuh Yulius Saputra.

Ketua RT 005/RW 003 itu tak tahu menahu apakah utang menjadi penyebab keributan hingga berujung sang putra tewas.

"Saya tidak tahu apa masalah mereka. Tapi mereka memang sudah berteman sejak dulu," ungkap Ahmad Suhandi.

Ia menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Insiden Adegan Tak Senonoh Anggota Staf saat Meeting Zoom: Lupa Matikan Kamera, Diskusi Tetap Lanjut

Asyik Pesta Miras di GOR Jayabaya, Tiga Remaja Kota Kediri Tak Sadar Dihampiri Mobil Patroli Petugas

Harapan Ahmad Suhandi, polisi memberikan hukuman setimpal kepada pembunuh Arief Setiawan.

Ahmad Suhandi segera berlalu dari Masjid Nur Iman setelah mensalatkan jenazah Arief Setiawan untuk kemudian memakamkannya.

Penyidik Polsek Kemuning menjerat Yulius Pasal 351 ayat (3) KUHPidana dengan ancaman pidana paling lama tujuh tahun penjara.

Dengan kasus ini, Yulius Saputra kembali masuk penjara kali kelima.

(TribunSumsel.com/Shinta Dwi Anggraini)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tak Senang Ditagih Utang, Yulius Diduga Pakai Pisau Beracun Tusuk Arief Hingga Tewas

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved