Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

SMPN 8 Kota Malang Mulai Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Wali Kota Sutiaji Awasi: Harus Bawa Bekal

Wali Kota Malang, Sutiaji melihat langsung simulasi pembelajaran tatap muka dilakukan di SMPN 8 Kota Malang. Siswa wajib bawa bekal sendiri.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Hefty Suud
SURYA/SYLVIANITA WIDYAWATI
Kegiatan simulasi pelaksanaan protokol kesehatan dan tatap muka di SMPN 8 Kota Malang, Rabu (19/8/2020). 

Di kotak makannya itu ada nasi, lauk dan sayur yang dimasukkan plastik.

Selain itu juga ada simulasi, salah satu siswa mengeluh sakit. Kemudian petugas UKS dengan memakai APD membawa siswa itu ke ruang UKS.

Ruang UKS juga bagian yang ditinjau oleh Wali Kota. Dalam simulasi juga dihadirkan sejumlah orangtua.

Dijelaskan Sutiaji, dasar dilaksanakan simulasi ini setelah sekolah melakukan survei pada wali murid.

"Anak-anak kangen nggak sekolah?" tanya Wali Kota pada siswa simulasi. Mereka menjawab kangen.

Yaitu pada teman-teman dan guru. Juga interaksi yang terjadi saat sekolah. Kepada wali murid yang hadir di simulasi ini, ia menjelaskan masih belum tahu kapan sekolah buka.

Namun perlu dilakukan simulasi untuk kesiapan sekolah jika nanti akan ada tatap muka. Namun nanti tidak semua siswa bersekolah. Tapi diatur masuknya dengan memakai nomer absen ganjil genap.

"Siswa juga tidak boleh pindah-pindah tempat duduk. Tasnya juga harus tetap didekatnya," terang Sutiaji saat sosialisasi ke wali murid di kelas itu.

Tujuannya agar tidak ada mutasi virus. Saat makan juga harus membawa bekal sendiri karena kantin masih tutup. Selain itu, orang tua juga harus mengantar jemput anaknya saat menjalani sekolah nanti.

Dari simulasi di SMPN 8 ini, sebanyak tujuh persen siswa dari hasil survei menyatakan siswa memakai jasa angkutan umum. Sisanya diantar jemput orang tua.

"Ini harus dipikirkan solusinya oleh sekolah," kata Wali Kota. Jika pulang pergi naik angkutan umum dikhawatirkan terjadi transmisi dari jasa itu.

Dari hasil simulasi itu, Sutiaji memberi masukan agar dilakukan penyemprotan disinfektan usai tatap muka di kelas.

Sedang sirkulasi udara di kelas simulasi dinilai sudah bagus karena banyak jendela yang bisa dibuka.

Anny Yulistyowati, Kepala SMPN 8 Kota Malang menyatakan masukan-masukan dari walikota bisa untuk penyempurnaan simulasi di sekolahnya.

Sehingga diharapkan orangtua tidak khawatir ketika anaknya bergantian ke sekolah.

"Nanti kalau sekolah dibuka, tapi saya belum tahu kapan karena tergantung Satgas Covid-19 Kota Malang, protokol kesehatan dijalankan. Nanti jika ada siswa luring di sekolah, maka yang lain menjalani daring," papar Anny. Sedang bagi siswa yang memiliki penyakit bawaan disarankan Sutiaji tidak ikut dulu.

Penulis: Sylvianita Widyawati

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved