Niat Busuk Pria Surabaya Cabuli 2 Bocah saat Ngaji di Musala, Iming-iming Rp 3 Ribu, Lihat Nasibnya
Seorang muadzin di Surabaya tega melakukan tindakan asusila terhadap dua orang bocah perempuan berusia 10 tahun.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang muadzin di Surabaya tega melakukan tindakan asusila terhadap dua orang bocah perempuan berusia 10 tahun.
Aksi bejat itu dilakukan pria baya bernama Bahruddin (55) kepada AP dan SN warga Surabaya.
Bahkan, pencabulan itu dilakukan Bahruddin di sebuah musala.
• Satreskrim Polres Ponorogo Dalami Kasus Pencabulan Anak oleh Ayah Tiri, Video Tersebar di Medsos
• Fraksi Nasdem Bawa Kasus Pencabulan, Perampasan dan Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Pasuruan ke DPR RI
• Terkuak, Pelaku Pencabulan 8 Kali ke Anak Tirinya Ternyata Sudah Menikah 3 Kali
Mulanya, Bahruddin yang dikenal sebagai muadzin di musala tersebut melihat dua bocah tengah duduk menunggu guru ngaji mereka di musala tersebut.
Bahruddin yang tak kuasa menahan hasrat,sontak mendekati korban dan langsung meremas dada kedua korban bergantian.
Aksi itu terjadi pada akhir Mei 2020 lalu.
Karena merasa aman, Bahruddin mengulang perbuatannya untuk kali kedua.
Aksi kedua itu dilakukan di tempat yang sama pada satu korban yakni AN.
"Saat itu korban AN sendirian, duduk sambil menunggu untuk belajar mengaji. Kondisi masih sepi, dan tersangka tiba-tiba mendatangi korban lalu duduk disamping korban," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Fauzy Ananta, Jumat (21/8/2020).
Setelah itu,tersangka memberikan uang 3 ribu rupiah kepada korban dengan maksud meremas dada korban dan menciumi bibirnya.
"Korban langsung lari tapi tersangka dempat mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun," tambahnya.
Korban yang ketakutan akhirnya menangis dan menceritakan kejaidan yang dialaminya kepada ibunya.
Tak terima dengan perbuatan Bahruddin, sang ibu langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Berdasar laporan ibu korban, kami akhirnya melakukan penangkapan terhadap tersangka," tandasnya.
Saat diinterogasi, Bahruddi mengaku jika hal itu didasari rasa iseng dan bercanda.