DLHP Bondowoso Rutin Lakukan Perampingan dan Penebangan Pohon
Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Bondowoso, Jawa Timur mengantisipasi terjadinya pohon tumbang
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Yoni Iskandar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengantisipasi terjadinya pohon tumbang dengan melakukan perampingan dan penebangan.
Setiap dua hari sekali tim DLHP keliling di setiap ruas jalan untuk memantau kondisi pepohonan.
Kasi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Eko Poerwanto I mengatakan pihaknya rutin melakukan perampingan dan penebangan pohon. Terutama, terhadap pohon yang kering, keropos, dan mati.
"Tak ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya peristiwa pohon tumbang. Oleh sebab itu, kami rutin melakukan perampingan dan penebangan tanpa memandang kondisi cuaca atau musim. Harapan kami tak ada peristiwa pohon tumbang," katanya, saat ditemui di Kantor DLHP, Selasa (25/8).
Ia menjelaskan, pihaknya menyisir di sejumlah ruas jalan yang berada di wilayah kota, salah satunya sepanjang Jalan Ahmad Yani. Saat penyisiran, setidaknya petugas mendapati 1 sampai 2 pohon yang keropos dan mati.
• Ciri-ciri Menantu Idaman Umi Kalsum, Ayu Ting Ting Lagi Dekat dengan Bule, Begini Nasib Didi Riyadi
• Harga Kopi Jatuh, Petani Kopi di Kabupaten Jember Menjerit
• Wisata Ngopibareng Pintu Langit Jadi Tempat Konser Era New Normal Pertama di Indonesia
"Kami dahulukan pohon yang sudah mati untuk ditebang atau dirampingkan. Itu agar warga yang rumahnya dekat dengan pohon dan pengendara merasa aman dan nyaman," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Ia menyebutkan, jenis pohon yang tumbuh di ruas jalan Kota antara lain Pohon Angsana, Tanjung dan Ketapang. Berdasar dari data, terdapat ribuan pohon yang terinventarisasi DLHP.
"Di Jalan Ahmad Yani terdapat Pohon Angsana, tipe akarnya menjulur hingga menyambung antara pohon satu dengan yang lain. Kami hanya melakukan perampingan di sana agar tetap rindang. Kami pastikan juga pohon Angsana di sana dalam kondisi sehat," paparnya.
Beberapa warga, kata Eko mengajukan permohonan ke DLHP untuk melakukan penebangan atau perampingan untuk mengantisipasi pohon tumbang. Namun, pihak DLHP tak bisa serampangan melakukan penebangan dan perampingan.
"Ada tim perizinan penebangan yang terdiri dari DLHP, Satpol PP, PUPR l, dan Bina Marga Jatim. Tim akan melakukan kajian dan survey terlebih dahulu untuk memastikan pohon tersebut layak atau tidak ditebang dan dirampingkan. Tak boleh sembarangan," terangnya.
Eko mengungkapkan, saat ini Seksi RTH belum memiliki armada mobil Skywalker. Mobil tersebut bisa mempermudah pengerjaan perampingan dan penebangan pohon.
Sementara ini, pihaknya mengandalkan 5 personel. Pengerjaan perampingan dan penebangan pohon dilakukan secara manual dengan memanjat pohon.
"Kami memiliki mobil Skywalker tapi diperuntukkan untuk pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU). Kekurangan Seksi RTH memang tak memiliki mobil Skywalker," urainya kepada TribunJatim.com.
"Tahun 2020 dan 2021 belum dianggarkan untuk pengadaan mobil tersebut. Di 2021, kami anggarkan untuk pengadaan dump truck pengangkut ranting. Ke depan harapannya kami tahun berikutnya bisa dianggarkan untuk pengadaan mobil Skywalker supaya pengerjaan jadi lebih maksimal dan efektif," pungkasnya.
Berdasar keterangan BMKG, Bondosowo mengalami kemarau basah. Sebab, wilayah Bondowoso diguyur hujan beberapa hari terakhir di kala puncak musim kemarau yang jatuh pada Agustus. Diprediksi kondisi ini akan berlanjut hingga bulan Oktober mendatang.
Karena fenomena itu, Bondowoso berpotensi dilanda angin puting beliung. BPBD pun meminta pihak terkait untuk melakukan perampingan pohon sebagai antisipasi peristiwa pohon tumbang. (nen/Tribunjatim.com)
