Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Ajak Warga Trenggalek Sedekah Wifi
etua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mengajak para warga yang memiliki sambungan wifi untuk "bersedekah" kepada para siswa
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mengajak para warga yang memiliki sambungan wifi untuk "bersedekah" kepada para siswa yang harus belajar dalam jaringan (daring) akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.
Ajakan itu disampaikan karena banyaknya keluhan orang tua murid yang kesulitan mendapat akses internet karena beberapa faktor.
Selain ekonomi, juga karena wilayah tempat tinggal mereka sulit atau tak terjangkau sinyal internet. Maklum, sebagian besar wilayah Kabupaten Trenggalek berada di wilayah pegunungan.
"Kami memahami sekali, banyak keluhan para orang tua bagaimana beradaptasi dengan layanan pendidikan di era Pandemivirus Corona atau Covid-19," kata Novita, saat berkunjung ke Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Selasa (25/7/2020).
Maka, ia mengajak para warga yang memiliki sambungan internet wifi untuk bersedekah kepada para siswa.
• Tak Sadar Terekam, Rizky Billar Termenung Dengar Lesty Belum Siap Nikah, Eks Rizki DA: Yakinkan Hati
• Antisipasi Politik Uang, Bawaslu Kota Pasuruan Tempel Stiker di Rumah Warga
• Kisah Nenek Penjual Mangga di Bali Ditipu Pembeli Pakai Uang Mainan Rp 50 Ribu, Polisi Cari Pelaku
"Bagi yang punya akses wifi di rumahnya, monggo dibuka guna melakukan sedekah wifi," sambung dia kepada TribunJatim.com.
Ia berharap, gerakan sedekah wifi ini akan mendorong terpenuhinya hak para anak mendapat akses pendidikan yang layak. Terutama di era pandemi seperti saat ini.
Dalam beberapa kesempatan, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin juga mendorong warga untuk bersedekah wifi.
"Saya meminta keikhlasan, untuk setiap private sector, atau rumah tangga, atau instansi, dinas, rumah makan, atau apapun yang punya jaringan wifi, sehingga semua orang bisa mengakses secara gratis, khususnya untuk pembelajaran,” tutur pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Sedekah wifi, kata dia, berguna untuk mendukung belajar siswa sembari menunggu waktu yang tepat untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka sistem bauran.
Saat ini, pemkab telah memulai pembelajaran tatap muka sistem bauran untuk beberapa sekolah menengah pertama. Pelaksanaannya masih akan dievaluasi ke depan.
Pemkab, kata Bupati, juga akan mengeluarkan instruksi untuk tempat-tempat yang memiliki jaringan wifi agar bersedia berbagi.
“Sehingga nanti beberapa tempat, termasuk Pendopo dan sebagainya, itu bisa digunakan dan dalam pengawasan orang tua wali murid di jam-jam tertentu untuk bisa dilakukan pembelajaran daring oleh siswa,” jelasnya kepada TribunJatim.com.
Pihaknya juga berencana untuk menyediakan tempat berjaringan wifi di desa-desa yang minim sinyal. Data Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek menyebut, setidaknya ada 28 desa yang melaporkan diri sebagai wilayah blank spot.
"Nah itu nanti beberapa siswa bisa berkumpul di satu tempat, mungkin Balai Desa, mungkin di Pendopo, atau kemudian di tetangga yang punya WiFi, terus kemudian ada tempat yang bisa digunakan untuk pembelajaran untuk 3 hingga 5 siswa," tuturnya. (aflahulabidin/Tribunjatim.com)