Tahun Baru Islam
Bolehkah Puasa Asyura dan Tasua di Bulan Muharram Sekaligus Mengganti Puasa Ramadhan? Simak Hukumnya
Bolehkah kita melaksanakan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram sekaligus pengganti puasa Ramadhan? Simak penjelasan hukumnya.
TRIBUNJATIM.COM - Sudah memasuki Bulan Muharram 1442 H, umat muslim dianjurkan melaksanakan amalan sunnah Puasa Asyura dan Puasa Tasua.
Namun, jika melakukan Puasa Asyura dan Puasa Tasua di Bulan Muharram atau jatuh pada 28-29 Agustus bolehkah dijadikan sebagai pengganti puasa Ramadhan?
Bagaimana hukumnya? mari kita simak penjelasannya.
• Waktu Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram Dilakukan 28-29 Agustus 2020, Berikut Bacaan Niatnya
Dilansir oleh TribunJogja.com ( grup TribunJatim.com ), Wakil Sekretaris PWNU DIY Ustaz Muhajir mengatakan, untuk menggabungkan dua puasa dengan maksud mengqadha ada dua hukumnya dalam islam.
"Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah. Sedangkan puasa wajib seperti Ramadan dilarang untuk mengqadhanya," jelasnya kepada TribunJogja.com, pada Selasa (11/8/2020).
Pendapat Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam fatwa Syabakah Islamiyah:
فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة
Artinya: ”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273)
• Bacaan Doa Berbuka Puasa Tasua dan Asyura, Amalan Sunnah Bulan Muharram Dilaksanakan 28-29 Agustus
Hal serupa pun, dijelaskan Mazhab Hambali yang lebih keras dalam menghukumi hal ini.
Para ulama mazhab ini menyatakan haram hukumnya mendahulukan puasa sunah sementara masih punya utang puasa wajib.
Dasarnya adalah hadis riwayat Ahmad dari Abu Hurairah RA:
Siapa yang berpuasa sunah namun ia masih memiliki tanggungan puasa Ramadan (yang harus di-qadha), puasa sunah tidak diterima sampai ia menyelesaikan puasa wajibnya."
Namun, ada juga beberapa kalangan yang berpendapat menyatakan boleh menggabungkan puasa sunah dengan wajib kecuali puasa 6 hari pada bulan Syawal.

Seperti yang dijelaskan Imam Ibnu Utsaimin:
من صام يوم عرفة ، أو يومعاشوراء وعليه قضاء من رمضان فصيامه صحيح ، لكن لو نوى أن يصوم هذا اليوم عن قضاء رمضان حصل له الأجران : أجر يوم عرفة ، وأجر يوم عاشوراء مع أجر القضاء ، هذا بالنسبة لصوم التطوع المطلق الذي لا يرتبط برمضان