Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sudah Terlanjur Babak Belur & Lebam, Pelajar di Makassar Diduga Salah Tangkap, Polisi: Tidak Sengaja

Seorang pelajar berinisial MF (13), di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga jadi korban salah tangkap aparat polisi.

KOMPAS.com/HIMAWAN
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara di lobi Polda Sulsel terkait puluhan ribu masker yang disita polisi, Senin (9/3/2020). 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib pilu menimpa seorang pelajar di Makassar babak belur dan lebam dianiaya polisi.

Rupanya pelajar tersebut diduga menjadi korban salah tangkap aparat polisi.

Pihak keluarga korban menyesalkan tindakan aparat kepolisian itu.

Menurut keterangan keluarga, korban babak belur dan dipaksa mengakui kesalahan yang tidak dibuatnya.

Sementara itu, pihak kepolisian membantah hal tersebut dan menyebut tidak sengaja kena pukul.

Hidup Bayi Diselamatkan Bupati, Dulu Nangis di Bawah Jembatan, Perubahannya Kini Viral: Niat Baik

Pencuri Motor Asal Surabaya ini Babak Belur Digebuki Warga Waru, Temannya Malah Kabur

Maling Gasak Motor Parkir di Depan Warkop Jalan Kutisari, Korban Pulang Acara Ultah Syok: Hilang

Dilansir dari Kompas.com (TribunJatim.com Network ), seorang pelajar berinisial MF (13), di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga jadi korban salah tangkap aparat polisi.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (21/8/2020) saat polisi membubarkan aksi tawuran antar pemuda.

Akibat salah tangkap itu, MF diketahui mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh, seperti lebam di bagian wajah, kaki, dan hidungnya mengeluarkan darah.

Karena khawatir dengan kondisi kesehatan korban, pihak keluarga akhirnya membawa MF ke rumah sakit dan melaporkannya ke Propam Polda Sulsel.

Masa Lalu Pemeran Bu Tejo yang Viral, Siti Fauziah Pernah Dibully Sampai Nangis, Ngomong Difilter

Cara Tak Biasa Polwan di Lamongan Kampanyekan Masker, Tukar Masker Lama Masyarakat dengan yang Baru

Pelatih Madura United Sebut Butuh Waktu Dua Pekan Putuskan Nasib Pemain Asing Mudanya

Tak sengaja kena pukul

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara di lobi Polda Sulsel terkait puluhan ribu masker yang disita polisi, Senin (9/3/2020).
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara di lobi Polda Sulsel terkait puluhan ribu masker yang disita polisi, Senin (9/3/2020). (KOMPAS.com/HIMAWAN)

Terkait dengan insiden itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo membantah terjadi salah tangkap.

Diceritakan Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat kejadian itu para pelaku tawuran membubarkan diri setelah polisi datang.

Saat dilakukan penyisiran, petugas berhasil mengamankan tiga anak di lokasi kejadian, salah satunya korban MF.

"Secara spontan petugas tersebut berusaha menangkap dengan mengayunkan tangan untuk memegang kerah bajunya. Namun, secara tidak sengaja membentur bagian muka dari korban," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/8/2020).

Kisah Pilu Driver Ojol Terpaksa Bawa Anak Kerja, Istri Kabur dan Nikah Lagi, Nenek Balita Juga Pergi

Dishub Jatim Minta Syarat Rapid Test Dihapus Bagi Penumpang Kapal di Pelabuhan Ketapang

Gus Hans Makin Mesra dengan Pendukung Whisnu Sakti, Bakal Duet di Pilwali Surabaya?

Karena saat itu berada di lokasi kejadian dan berusaha kabur dari kejaran aparat, ia menduga korban terlibat atau menjadi pelaku dalam tawuran tersebut.

"Sehingga diduga kuat (korban) ikut melakukan perang kelompok, begitu pula kabar ditabrak, itu tidak ditemukan keterangan terkait hal tersebut," tambah Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Keterangan keluarga korban

Paman korban Abdul Karim menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang menganiaya keponakannya.

Sebab, akibat salah tangkap itu MF babak belur dan dipaksa mengakui kesalahan yang tidak dibuatnya.

Padahal, saat kejadian pembubaran tawuran itu keponakannya tak sengaja hanya melintas di lokasi kejadian.

Namun naas, bocah itu justru ditangkap dan diperlakukan tidak manusiawi.

"Jadi pas itu malam dikejar sama polisi pas didapat dia dihantam mukanya pakai helm. Terus diinjak juga kakinya pakai motor. Baru dipukul juga belakangnya dia," kata Abdul Karim.

Rangkul Kampung Inklusi Trenggalek, Dinsos Jatim Gandeng Penyandang Disabilitas dan ODGJ Membatik

Pemkot Rencanakan Bangun Coworking Space di Pasar Besar Batu, Mewadahi Anak Muda yang Mau Bekerja

Bawaslu Kabupaten Malang Tengah Periksa Kelengkapan Berkas Gugatan Sengketa Calon Perseorangan

Tak hanya itu, saat diinterogasi di kantor polisi itu keponakannya juga mengaku kepadanya jika dipaksa untuk mengakui kesalahannya.

Karena jika tidak mengakui diancam untuk tidak dilepaskan.

"Intinya seperti itu dilepas jika mengaku. Apa yang dibilang polisi, dia iyakan (saja). Di rumah baru cerita semua. (Dia) takut, karena kalau tidak mengaku (tidak) dilepaskan," ujar Abdul Karim.

Terkait dengan insiden itu, pihak keluarga berharap ada keadilan dan pelaku dapat diberi sanksi tegas.

(Kompas.com/Himawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Salah Tangkap, Bocah 13 Tahun Babak Belur Dianiaya Polisi, Polda: Tidak Sengaja"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved