Jangan Sepelekan Hipertensi 'Silent Killer', Perhatikan Cara Pencegahan dan Mengatasinya
Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang perlu diwaspadai. Penyakit ini juga dikenal sebagai 'silent killer'.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang perlu diwaspadai.
Penyakit ini juga dikenal sebagai ' silent killer ' karena sering tidak menunjukkan keluhan, sehingga penderita tidak tahu dirinya mengidap hipertensi.
"Tahu-tahu, ternyata sudah komplikasi," ungkap Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI), dr Tunggul D Situmorang, dalam webinar We The Health Series, Jumat (28/8/2020).
Dia melanjutkan, hipertensi sangat berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan, mulai dari penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Dalam webinar yang digelar oleh Tribun Network dan Lifepack, apotek digital yang berfokus pada obat penyakit kronis, yang mengusung tema Fight! Hypertension “The Silent Killer” ini, dr Tunggul menegaskan, hipertensi tidak boleh dianggap remeh.

"Beberapa gejala yang muncul di antaranya sakit kepala, sakit dada, jantung berdebar, letih, pengelihatan kabur, sakit tengkuk, sesak napas, dan kepala berputar," ungkapnya.
Namun, gejala ini akan muncul saat hipertensi sudah berat.
Umumnya, hipertensi tidak memberikan gejala.
Adapun faktor yang penyebab hipertensi yakni usia, asupan garam yang terlalu banyak, stres, keturunan, dan obesitas.
"Hipertensi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Angka menunjukkan, pada usia lebih muda, hipertensi banyak menyerang laki-laki. Sementara berbanding terbalik saat sudah menginjak usia 60 tahun," kata dr Tunggul.
Sementara, penyakit ini akan tersulut dengan pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan nutrisi yang tidak tercukupi.
Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Untuk kondisi yang ringan, hipertensi dapat ditanggulangi dengan memperbaiki perilaku hidup yang sehat.
"Kalau obesitas, maka yang perlu dilakukan yakni menurunkan berat badan. Hipertensi juga dapat diturunkan dengan cara mengurangi asupan garam," terangnya.
Menurut dr Tunggul, untuk menanggulangi penyakit ini juga diperlukan pola hidup yang aktif dengan berolahraga dan aktivitas fisik.