Jerit Tangis Ibu Bocah Manusia Silver Tewas Terlindas Truk, Sedih Ratapi Jenazah: Sakitnya Hidupmu

TRIBUNJATIM.COM - Inilah jerit tangis ibu manusia silver yang tewas terlindas truk.

Ibu tersebut tampak begitu sedih meratapi jenazah anaknya.

Tangis ibu pecah ketika melihat anaknya yang menjadi manusia silver tewas terlindas truk fusso.

Tubuh bocah manusia silver berusia 10 tahun itu hancur terlindas truk fusso.

Sang ibu tak kuasa menahan tangisnya saat menatap jenazah putranya.

"Sakitnya hidupmu nak," kata sang ibu dikutip dari Tribun-Medan.com ( grup TribunJatim.com ).

"Kau tinggalkan mamakmu nak, kau tinggalkan mamakmu ini nak," katanya.

• Vaksin Covid-19 Siap Dipakai Awal Tahun 2021, Erick Thohir: Imunisasi Pertama untuk Tenaga Kesehatan

• Terobos Lampu Merah, Dua Anak Tewas Terlindas Truk Gandeng di Lumajang, Sang Ibu Selamat

• Jadwal Bola Malam Ini, UEFA Nations League 2020, Duel Seru Italia vs Bosnia dan Belanda vs Polandia

Jonatan Sigalingging memang tak seperti anak 10 tahun pada umumnya.

Di usianya yang masih kecil ia sudah mencari nafkah dengan menjadi manusia silver.

Jonatan Sigalingging tinggal di Jalan Parsoruan Nauli km 10,5, Desa Mulirejo, Deliserdang.

Jonatan Sigalingging tewas terlindas truk fusi di Jalan Amal, Medan Sunggal, pada Senin (1/9/2020) malam.

Menurut Kanit Lantas Polsek Sunggal Iptu Idem Sitepu saat kejadian Jonatan Sigalingging hendak menyetop truk fusso untuk menumpang pulang.

• Jadwal Siaran Langsung International U-19 Friendly Tournament: Timnas U-19 vs Bulgaria, Live di NET

• Ada Nama Wali Kota dan Satpol PP, Razia Gerakan Disiplin Siswa Kota Kediri Ternyata HOAKS

• KSP Moeldoko, KASAD dan Wakapolri Temui Gubernur Khofifah, Bahas Penanganan Covid-19 Jatim

Namun nahasnya, diduga sopir truk fuso tersebut tak melihat keberadaan Jonatan Sigalingging.

"Dia pejalan kaki, menurut keterangan saksi dia menyetop truk itu, di situlah dia terbentur dengan truknya," kata Iptu Idem Sitepu.

Dugaan awal, kata Iptu Idem Sitepu, sopir truk fusi tidak melihat Jonatan Sigalingging.