Pulang Beli Jus, 2 Pria Gresik Dianiaya Puluhan Orang Tak Dikenal, Lapor Polisi: Hafal Wajah Pelaku
2 pria Kabupaten Gresik jadi korban pengeroyokan puluhan pria tak dikenal, Sabtu (5/9/2020). Lapor ke Polres Gresik: hafal salah satu wajah pelaku.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Dua orang pria menjadi korban pengeroyokan orang tidak dikenal di Kabupaten Gresik.
Keduanya dianiaya di depan perumahan Alam Bukit Raya (ABR), Kecamatan Kebomas, Gresik, Sabtu (5/8/2020) malam.
Kedua pria tersebut adalah Mahmud Ali (44), warga Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, dan Fahrul Rozi warga Perum ABR, Kecamatan Kebomas, Gresik.
• Calon Penerima Subsidi Upah Diminta Registrasi Data BPJS Ketenagakerjaan Lewat SMS, Berikut Linknya
• BBKSDA Jawa Timur Bawa Temuan Tengkorak Diduga Harimau Jawa di Malang untuk Diteliti
Atas kejadian yang menimpa keduanya, mereka membuat laporan ke Polres Gresik, Senin (7/9/2020) pagi.
Salah satu korban, Ali mengaku pada Sabtu (5/9/2020) sekira pukul 19.30 WIB malam dia bersama temannya bernama Fahrul Rozi melintas di dalam Perumahan Alam Bukit Raya (ABR), Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik.
Malam itu Mahmud Ali dibonceng oleh Fahrul Rozi menggunakan sepeda motor.
Mereka berdua kembali pulang setelah membeli jus. Rencananya hendak kembali ke kontrakannya yang berada di dalam perumahan tersebut.
• 31 Bandar Narkoba Mojokerto Dibekuk Polisi, Tersangka Sasar Pelajar, Sabu dan Ribuan Pil Diamankan
• Syah M Natanegara Telah Ajukan Pengunduran Diri ke DPRD Trenggalek, Zaenal Fanani Belum
Saat perjalanan tiba-tiba dihadang oleh orang tak dikenal.
"Saya tidak hafal jumlah pasti, sekilas sekitar puluhan orang laki-laki," ucap Ali saat di Mapolres Gresik.
Saat itu, ia tidak dikasih ampun. Belum berbicara sepatah kata, bogem mentah melayang di wajahnya.
Kontak motor yang dikendarainya diambil, mereka dikeroyok ramai-ramai tanpa mengetahui kesalahan.
Keduanya dipisah di dua lokasi. Ada yang di depan dan belakang. Mahmud Ali dipukul, ditarik hingga bajunya robek.
Beruntung mereka berdua berhasil meloloskan diri dengan cara berlari dari komplotan pelaku pengeroyokan itu sambil menahan rasa sakit.
Sementara Fahrul Rozi yang menjadi saksi dalam kasus pengeroyokan tersebut juga tidak tahu apa motif pengaroyokan itu.
Namun, dia sekilas melihat salah seorang pelaku yang dia kenal. Dia hafal betul wajahnya. Diketahui salah satu berinisial P yang diduga menjadi dalang pengeroyokan.