Dispendik Kota Surabaya Evaluasi Siaran Langsung Pembelajaran Online di Televisi, Akan Pilih Tapping

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan Kota Surabaya melakukan evaluasi pasca munculnya gambar logo mirip PDI Perjuangan saat siaran langsung pembelajaran online di televisi lokal Surabaya.

Di antara opsinya, Dispendik Kota Surabaya akan melakukan siaran tunda untuk sesi pembelajaran di TV yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.

"Evaluasi mungkin kita siaran tunda. Sehingga materi yang kita lakukan bisa diperiksa lebih detail lagi. Sehingga nanti penyiarannya bisa lebih sempurna," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo, Rabu (9/9/2020).

Menurut Supomo, sebenarnya saban hari Sabtu pihaknya melakukan evaluasi. Termasuk pembahasan untuk materi yang akan disampaikan.

"Tapi memang kalau tapping itu siswa tidak bisa berdialog atau bertanya langsung kepada guru. Kalau selama ini kan kita live, sehingga siswa bisa langsung bertanya kepada guru yang mengajar, dan proses seperti ini sudah seperti di kelas,” kata dia.

• Viral Pembelajaran Online di Surabaya Terdapat Logo PDIP, Sang Guru Ungkap Kronologi Lengkap

• Sidang PKPU di Pengadilan Negeri Surabaya, Termohon Tidak Bisa Hadirkan Saksi Pembuktian

Supomo mengaku masih akan mengkaji terlebih dahulu terkait sanksi guru yang melakukan kesalahan.

Yang pasti, menurut dia, yang terjadi itu lantaran kelalaian, tidak ada niatan apapun.

Apalagi, guru yang diketahui bernama Afita Nurul Aini itu merupakan pengajar yang cakap. Dia termasuk salah seorang guru dengan prestasi akademik.

Selain itu, Afita Nurul Aini juga sudah beberapa kali didaulat membawakan materi di televisi.

• Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Jembatan Joyoboyo, Wali Kota Risma Beri Deadline November Rampung

• Tak Hanya Disita, KTP Pelanggar Protokol Kesehatan di Surabaya Juga Bisa Diblokir

Hanya saja, saat itu Afita sedang menggantikan rekannya yang tak bisa tampil. Dalam situasi yang terbilang mendesak dia harus menyiapkan materi.

"Tentunya nanti akan kita kaji. Kita tidak boleh gegabah karena dia guru baik, guru berprestasi, guru yang dibutuhkan di Kota Surabaya," terang mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya itu.

Editor: Dwi Prastika