Izin 16 Toko Modern Berjeraring di Tulungagung Sudah Habis, Tapi Masih Beroperasi

 TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - DPRD Tulungagung Jawa Timur menemukan 16 toko modern berjejaring yang sudah habis izinnya sejak 2019.

Semua temuan toko modern itu berada di dekat pasar tradisional.

Karena itu DPRD Tulungagung, melalui Komisi C meminta agar toko modern berjejaring ini ditutup.

“Sudah seharusnya izinnya tidak diperpanjang, karena lokasinya kurang dari satu kilometer dari pasar tradisional,” ungkap Wakil Komisi C DPRD Tulungagung, Subani Sirab.

Sesuai Perda perlindungan pasar tradisional, jarak toko modern sekurangnya satu kilometer dari pasar tradisional.

Menurut politisi Partai Hanura ini, seharusnya Pemkab Tulungagung tidak bertindak tegas dengan menutup toko-toko modern ini.

• Dugaan Penyelewengan BPNT, Pemkab Gresik Siap Bawa ke Ranah Hukum

• Rancangan Perubahan APBD Kota Kediri 2020 Untuk Penanganan Covid-19

• VIRAL TERPOPULER: Barbie Kumalasari Sebut Artis R dan N Cerai hingga Sosok Asli PNS Cari Sumbangan

Bahkan Subani mengungkap, ada oknum pejabat terkait yang justru melobi pengusaha untuk membuka toko modern ini di daerah lain.

“Sinyalnya ada lobi-lobi ke pengusaha agar memindahkan tokonya, dan akan diberi izin lagi,” ujar Subani kepada TribunJatim.com.

Selain itu masa pandemi virus corona juga dimanfaatkan untuk memberi kelonggaran ke toko modern berjejaring ini .

Mereka diperbolehkan buka selama 24 jam, dengan alasan memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan yang mendadak.

Subani pun meminta agar jam operasional toko modern dikembali pukul 09.00 WIB hingga 22.00 WIB.

“Sekarang sudah masuk ke normalitas baru. Jam buka toko modern harus dikembalikan seperti Perda,” tegasnya kepada TribunJatim.com.

Lokasi 16 toko modern berjejaring itu berada di 9 Kecamatan di Tulungagung.

Satu toko modern masing-masing ada di Kecamatan Kalidawir, Bandung, Gondang, Campurdarat dan Karangrejo.

Dua toko modern masing-masing ada di Kecamatan Boyolangu dan Rejotangan.