Dinsos Kroscek Dugaan Penyunatan Bantuan PKH di Duduksampeyan Gresik
Dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik turun ke wilayah desa Petisbenem, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
"Beri kami waktu, nanti akan kami sampaikan ya," pungkasnya.
Sebelumnya warga berinisial K, memprotes keras, karena bantuan yang diterimanya disunat. Jika sebelumnya dapat Rp 416 ribu, ia malah menerima Rp 160 ribu. Saat ditanyakan ke pendamping, dikatakannya ada perubahan data. Anak pertamanya dianggap sudah kuliah dan dianggap mampu. Padahal masih kelas XI SMA.
Kemudian bulan selanjutnya bantuan yang diterima ada kenaikan tapi tidak utuh sebesar Rp 400 ribu. Ia menerima Rp 250 ribu saja, pendamping menunjukkan struk bahwa saldonya Rp 250 dan sudah 0 setelah ditarik.
"Saya tidak percaya, setelah di cek ada dua kali transaksi dalam satu bulan. Saya cuman dikasih tahu transaksi Rp 250 ribu saja. Sisanya kemana ?" Kata K kemarin.
Selama ini, pendamping bernama Ula yang mencairkan bantuan PKH itu. Hingga warga harus menempelkan password KKS di kartu agar mudah dicairkan. Padahal hal ini dilarang oleh aturan.
"Kami juga tidak boleh menarik sendiri di atm atau hanya mengecek saja," pungkasnya. (wil/Tribunjatim.com)