Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Muhadjir Effendy Sebut Covid-19 Positif untuk Hubungan Keluarga, Angka Perceraian Nasional Turun 37%

Muhadjir Effendy sebut Covid-19 berdampak positif terhadap hubungan rumah tangga. Beber angka perceraian nasional alami penurunan mencapai 37 persen.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Hefty Suud
SURYA/DIDIK MASHUDI
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meninjau Gudang Bulog Paron, Kabupaten Kediri, Sabtu (19/9/2020). 

TRIBUNAJTIM.COM, KEDIRI - Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, berkunjung ke Kabupaten Kediri, Sabtu (19/9/2020).

Dalam kunjungannya ia memaparkan beberapa dampak positif virus Corona ( Covid-19 ). Salah satunya terhadap hubungan rumah tangga.

"Secara parsial ada beberapa daerah memang perceraian meningkat. Tapi secara nasional kenyataannya angka perceraian nasional mengalami penurunan mencapai 37 persen," ungkap Muhadjir Effendy, usai meninjau Gudang Bulog Paron, Kabupaten Kediri.

Imbuhnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan penelantaran terhadap anak juga mengalami penurunan.

VIRAL Kematian Pilu Bocah SD karena Tak Bisa 2 Jawab Soal MTK, Guru Keji Menghukum, Dipukul-Berlutut

Pemkot Surabaya Terapkan Tes Swab Jemput Bola, Tekan Potensi Covid-19 di Lingkungan Keluarga

Selain mengunjungi Gudang Bulog Paron, Muhadjir Effendy juga mengunjungi sejumlah rumah sakit di Kediri untuk melihat alat polymerase chain reaction (PCR) bantuan pemerintah sudah digunakan apa belum.

"Karena kenyataannya bantuan -bantuan pemerintah terutama bantuan alat-alat kesehatan di beberapa rumah sakit ada yang belum dioperasikan. Itu yang membikin penanganan Covid 19 menjadi tersendat," ungkapnya.

Sebetulnya, kebijakan pemerintah untuk mempercepat distribusi alat-alat kesehatan yang berkaitan dengan Covid 19 seperti ventilator, alat pelindung diri (APD), laboratorium PCR sudah disebar sangat banyak dan merata.

Homebase Belum Jelas, Pelatih Persebaya Tegaskan Siap Main di Mana Saja, Termasuk di Luar Jawa Timur

Korban Jiwa dalam Kecelakaan Kerja Proyek RSI Unisma Bertambah, Total 5 Meninggal Dunia

Namun kenyataannya dari pemantau dari Kementerian masih banyak yang belum difungsikan.

"Contohnya untuk PCR yang merupakan laboratorium, terutama tenaga labnya, laboratnya belum ada. Ada juga yang menunggu pelatihan," jelasnya.

Selain itu untuk menginstal alat PCR belum ada dan masih menunggu tenaga ahli yang lain. Termasuk bahan habis yang juga menjadi kendala karena untuk mengoperasikan PCR harus ada reagent ekstraksi yang merupakan bahan habis pakai, ada yang telat.

"Saya sudah minta kepada Kemenkes supaya bahan-bahan itu tersedia. Tidak boleh sampai telat," tambahnya.

Muhadjir Effendy menepis terlambatnya pengoperasian alat-alat kesehatan terkait Covid 19 bukan karena sumber daya manusia (SDM) yang nakal.

"SDM kita baik-baik, bahwa ada kekurangan iya," ungkapnya.

Muhadjir mengungkapkan, saat menjadi Ketua Tim Pengarah Gugus Tugas telah melakukan terobosan melatih mahasiswa, khususnya yang mengambil keahlian biologi molekuler.

Termasuk pemanfaatan laboratorium kampus yang selama ini dinaikkan dari BSL 1 menjadi BSL 2 spesimen penderita Covid 19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved