Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Kota Batu

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Penyedia Jasa Perjalanan Umrah dan Haji di Kota Batu Terpukul

Pandemi virus Corona (Covid-19) yang belum diketahui kapan selesainya menjadi pukulan berat untuk pelaku jasa perjalanan umrah dan haji di Kota Batu.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Calon jemaah haji pada tahun 2019 lalu. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Pandemi virus Corona ( Covid-19 ) yang belum diketahui kapan selesainya menjadi pukulan berat untuk pelaku jasa perjalanan umrah dan haji di Kota Batu.

Pemilik PT Sjava Kota Batu, Rizky Dwi Putra mengaku sangat merasakan dampaknya.

Dia mengatakan, terakhir kali memberangkatkan jemaah pada Februari 2020.

"Sektor jasa pariwisata termasuk travel umrah dan haji benar-benar merasakan dampaknya, terlebih tidak tahu pandemi ini akan berakhir kapan, karena itu menjadi tolok ukur perjalanan ke depan bisa dibuka kembali atau tidak. Semoga segera pulih dan segera dibuka kembali perjalanan umrah dan haji," harapnya, Senin (21/9/2020).

Dalam kondisi normal, pihaknya dapat memberangkatkan dalam sebulan sekali paling sedikit kurang lebih 50-75 jemaah.

Terakhir pemberangkatan 28 Februari 2020 dengan total jemaah yang berangkat 45 orang.

"Sejauh ini secara kerugian seperti hotel tiket pesawat dan visa kita mengajukan penjadwalan ulang. Untuk saat ini upaya yang dilakukan tetap meyakinkan jemaah terutama yang sudah daftar dan terpaksa dipending nantinya akan diutamakan berangkat setelah perjalanan umrah haji dibuka kembali.

Program Penomoran Rumah di Kota Batu Belum Selesai, Akan Berlanjut Tahun 2021

UPDATE CORONA di Kota Batu Jumat 18 September 2020, Pondok Pesantren Al Izzah Sumbang 31 Kasus Baru

Rizky mengaku akan mempertahankan usaha meskipun kondisi serba sulit.

Ia juga terus meyakinkan dan memberikan pemahaman kepada konsumen atau jemaahnya.

Mantan Ketua DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Joko Asmoro menuturkan, biro perjalanan umrah dan haji khusus, bekerja efektif hanya dua bulan saja.

Yakni pada Januari hingga Februari 2020. Selebihnya bisnis perjalanan haji dan umrah membeku hingga akhir tahun.

Di tahun 2020 ini, total jemaah umrah mencapai 1 juta orang. Namun hanya 300 ribu jemaah saja yang diberangkatkan sebelum adanya moratorium. Dengan begitu masih menyisakan 700 ribu jemaah yang belum bisa diterbangkan ke Arab Saudi.

Diperkirakan per bulannya jemaah yang diberangkatkan bisa mencapai 80 ribu jemaah, dengan asumsi biaya minimal Rp 20 juta per jemaah.

"Jadi masih 30 persen saja yang diberangkatkan," kata Joko saat sesi terakhir pelaksanaan Munas V Amphuri di Kota Batu, Minggu (20/9/2020).

Petakan Kembali Klaster dan Daerah Rawan Covid-19, Kapolresta Malang Kota Beri Arahan Polisi RW

Cobain Belanja Pakai Pasar.id, Beli-beli di 12 Pasar Tradisional Kabupaten Malang Tanpa Tatap Muka 

Potensi kerugian biro perjalanan semakin menganga, kalau memperhitungkan dampak pembatalan haji sekaligus. Dari kuota 17.500 ribu jemaah haji khusus, terdapat 7.500 calon jemaah khusus yang berada biro perjalanan di bawah naungan Amphuri.

"Semoga pandemi segera berakhir dan segera bisa memulai ibadah ke tanah suci," imbuh Joko.

"Kami harap untuk bersabar bagi calon jemaah yang sudah melunasi. Kalau ada kesempatan akan berangkat," ucap Joko. 

Beban kerugian juga ditanggung pihak Arab Saudi. Perolehan devisa mereka terganggu. Dalam sebulan Arab Saudi bisa mencapai 300-400 ribu visa umrah. Efek domino juga dirasakan kepada pelaku industri pariwisata, termasuk hotel dan para pedagang.

Pasar Besar Kota Batu Didesain Jadi Tiga Lantai dan Ramah Lingkungan, Ukuran Lapak Berbeda-beda

Harga Tiket Masuk Wisata Goa Tabuhan Pacitan, Ada Batu Bisa Dibunyikan Bak Gamelan, Lihat Lokasinya

Lebih lanjut, Joko menuturkan, Arab Saudi telah membuka penerbangan internasional sejak 15 September lalu. Meski begitu, kebijakan ini masih diberlakukan terbatas kepada negara teluk dan mereka yang merupakan warga non-Saudi dengan izin tinggal atau visa yang valid akan diizinkan memasuki wilayah kerajaan.

Dalam Munas V Amphuri yang digelar di Kota Batu, Ketua DPP Amphuri yang sebelumnya dijabat Joko Asmoro, kini berganti dijabat Firman M Nur untuk periode 2020-2024.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved