DPRD Bondowoso Meminta Proses Geolistrik dan Ekskavasi Dianggarkan Dalam Perubahan APBD 2020
DPRD Bondowoso beserta jajaran kepolisian, TNI, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso mengunjungi sumur milik Abdul Ghani war
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Yoni Iskandar
Ia merinci anggaran yang dibutuhkan untuk proses Geolistrik sekitar Rp 75 juta. Untuk proses ekskavasi anggaran yang dibutuhkan serupa Rp 75 juta.
"Rencananya, kami juga bakal meminta bantuan pada pemerintah pusat bila ada situs yang bernilai sejarah tinggi di Desa Alas Sumur," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sebelum menggali sumur, istri Abdul Ghani warga Desa Alas Sumur, Pujer, Bondowoso didatangi pria misterius dalam mimpi. Pria itu menunjukkan kepada istri bila ada sumber air di sisi kanan rumah.
Sesuai arahan mimpi itu, Abdul akhirnya menggali sumur di samping kanan rumah. Tak disangka, saat menggali di kedalaman sekitar 5 meter, Abdul justru menemukan batu bata merah kuno dan fragmen porselen.
Beberapa waktu lalu BPCB Jatim telah meninjau temuan batu bata kuno dan fragmen porselen. Dari hasil peninjauan, batu bata kuno itu peninggalan Majapahit dan fragmen porselen peninggalan dari zaman Dinasti Yuan.
Struktur batu bata merah diduga merupakan pagar atau dinding. Indikasi sementara, ada pemukiman cukup besar di wilayah Desa Alas Sumur. (nen/Tribunjatim.com)