Viral Cak Faiz Penjual Bubur Jago Bahasa Inggris dan Jepang, Sering Tekor, Kini Omzet Naik Drastis
Penjual bubur kajang hijau Jalan Kranggan, Surabaya viral gegara jago bahasa Jepang dan Inggis. Curhat dagangan sering tekor, kini omzet naik drastis.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Cak Faiz tampak sibuk melayani para pelanggan bubur kacang hijaunya di Jalan Kranggan, Surabaya.
Semenjak viral di media sosial lantaran kemampuannya berbahasa Jepang dan Inggris, dia jadi diserbu banyak pembeli.
Gerobak dorong yang dipakainya berdagang terlihat ramai.
• Tukang Bubur di Surabaya Jago Bicara Bahasa Jepang, Ngaku Belajar Otodidak, Videonya Sampai Viral
• Harga Tiket Masuk Tempat Wisata Bukit Sewu Sambang dan Jam Bukanya, Bisa untuk Camping Ramai-ramai
"Alhamdulillah, semenjak viral," kata Cak Faiz.
Penampilannya pun memang tak ada yang mencolok. Dia sederhana saat berjualan di sekitar Jalan Kranggan Surabaya.
Namun, siapa sangka dia begitu fasih saat berbahasa asing.
• Harga Tiket Masuk Tempat Wisata Bukit Sewu Sambang dan Jam Bukanya, Bisa untuk Camping Ramai-ramai
• Batasi Kuota Ruang Pengundian Nomor Urut, KPU Blitar: Paslon Tak Perlu Bawa Massa Pendukung
Cak Faiz yang humoris itu memang kerap memamerkan kemampuannya saat melayani para pelanggannya.
Dia bercerita, sebelum dirinya viral dia sering hanya membawa pulang uang Rp 40 ribu. Padahal modalnya sekitar Rp 100.000, dia mengaku tak jarang tekor.
Padahal dia berjualan mulai pukul 1 siang hingga malam hari.
"Bisa tekor dimodal, gak balek modal juga sering," ujarnya.
Namun, begitu namanya menjadi buah bibir penghasilannya juga turut meningkat. Bahkan, penghasilannya bisa seratus persen.
Dalam beberapa hari ini, penghasilan dirinya selama satu hari meningkat drastis. Namun, meskipun saat ini dia viral, dia mengatakan dia tak akan berencana menaikkan harga.
"Alhamdulillah yang penting disyukuri, sekarang habis semua," ungkapnya.
Dia memang belum lama menjadi penjual bubur kacang hijau. Sebelumnya, pria 53 tahun tersebut bekerja serabutan selepas pulang dari Bali menjadi gaet.
Di Pulau Dewata itulah kemampuan bahasa asingnya terasah.
Lantaran bahasa asingnya fasih, dia pun tak menolak jika ada yang menginginkan belajar kepadanya. Dia tak mematok harga.
"Cukup beli dagangan saya," kata pria kelahiran 1968 tersebut.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Heftys Suud