Curhatan Penambang Belerang dan Guide Lokal Kawah Ijen di Masa Pandemi Covid-19, Kunjungan Sepi
Penambang belerang dan guide lokal Kawah Ijen curhat pekerjaannya di masa pandemi Covid-19, sepi pengunjung.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Pipin Tri Anjani
Sembari mempersilahkan wisatawan menghangatkan tubuh di depan api unggun area warung Paltuding Kawah Ijen miliknya, Asrin mengaku kunjungan sepi. Hanya segelintir wisatawan lokal yang datang.
"Harusnya bulan-bulan ini ramai, sekarang mungkin hanya lima persen saja," ujar dia.
Hal tersebut juga diakui seorang guide lokal, Viky yang mengaku sepi kunjungan sekaligus sepi permintaan menemani tamu ke kawah ijen.
"Biasanya sejak bulan Juli sampai September itu moment ramai wisatawan. Istilahnya panen. Apalagi wisatawan mancanegara karena sedang summer Eropa. Bisa setiap hari saya naik turun kawah ijen mengantar tamu," kata Viky.
Pria asal Banyuwangi ini mengaku kerap mengantar wisatawan dari Prancis, Itali, Jerman, Austria dan Tiongkok. Rata-rata mereka datang jauh-jauh mengunjungi kawah ijen untuk melihat blue fire.
Namun saat ini pendakian kawah ijen sepi. Waktu kunjungan dimulai pukul 03.00 WIB sehingga tidak lagi bisa melihat blue fire. Wisatawan juga tidak diperbolehkan turun ke area kawah.
"Kalau ke Ijen paling banyak wisatawan dari Jerman. Paket lain untuk wisata kebun kopi lereng ijen lebih sering antar tamu dari Belanda," tutupnya.
Editor: Pipin Tri Anjani