Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pengelolaan Sirkuit Sentul Kota Blitar Tiba-tiba Diambil Alih Dispora, Warga Wadul ke DPRD

Sejumlah warga Bendogerit Kota Blitar, mengadu ke DPRD soal pengelolaan Sirkuit Sentul di Kelurahan Bendogerit yang tiba-tiba diambil alih Dispora.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL HADI
Kondisi pagar pintu masuk Sirkuit Sentul Kota Blitar masih tutup, Kamis (1/10/2020). Sirkuit ini biasanya ramai untuk latihan balap motor tiap Sabtu dan Minggu sore. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sejumlah warga Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, mengadu ke DPRD Kota Blitar, Kamis (1/10/2020).

Warga wadul soal pengelolaan Sirkuit Sentul di Kelurahan Bendogerit yang tiba-tiba diambil alih oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga ( Dispora ) Kota Blitar.

Sebelumnya, Sirkuit Sentul dikelola oleh warga RW 9 Kelurahan Bendogerit.

Tapi, Dispora mengambil alih pengelolaan Sirkuit Sentul pada 2020 ini tanpa memberi penjelasan kepada warga.

Warga mengatakan, Dispora tidak melibatkan warga dalam pengelolaan Sirkuit Sentul.

Pengelolaan Sirkuit Sentul langsung diambil alih oleh pegawai dari Dispora.

Kurangi Risiko Penyebaran Covid-19, Usia Petugas KPPS di Pilwali Blitar 2020 Dibatasi 20-50 Tahun

Pemkot Alokasikan Dana Rp 3 Miliar untuk Bantuan Paket Data Internet Siswa di Kota Blitar

"Warga mengelola Sirkuit Sentul sejak 2013 sampai 2019. Pada 2020 ini, karena ada Covid-19, Sirkuit ditutup. Setelah new normal buka kembali, tapi pengelolanya langsung pegawai Dispora. Warga tidak dilibatkan, tanpa ada komunikasi," kata Ketua RW 9 Kelurahan Bendogerit, Subandi.

Subandi mengatakan, ada sekitar 30 pemuda di lingkungan RW 9 Kelurahan Bendogerit yang mengelola Sirkuit Sentul. Pendapatan parkir dan sewa lintasan dari pengelolaan sirkuit sebagian masuk kas RW dan RT.

Warga juga menyetor uang hasil pengelolaan sirkuit ke Dispora tiap bulan.

"Uang hasil pengelolaan sirkuit masuk kas RW Rp 50.000 per minggu dan masuk kas RT Rp 35.000 per minggu. Sedang yang disetor ke Dispora Rp 250.000 per bulan," ujarnya.

Santoso Cuti Kampanye Pilwali Blitar 2020, Posisi Wali Kota Diisi Pejabat Sementara dari Provinsi

Melanggar Protokol Kesehatan Covid-19, Bawaslu Bisa Rekomendasi Pembatalan Paslon Pilwali Blitar

Selain itu, pengelola juga memberikan bantuan sembako kepada sejumlah warga yang tinggal di dekat sirkuit setiap tiga bulan sekali. Bantuan sembako itu bentuk kompensasi pengelola kepada warga yang terdampak suara bising dari sirkuit.

"Sekarang sudah tidak ada pemasukan uang kas dari pengelolaan sirkuit ke RW maupun RT," katanya.

Subandi berharap warga tetap dilibatkan dalam pengelolaan sirkuit. Kalaupun tidak dilibatkan dalam pengelolaan, dia meminta hasil pendapatan pengelolaan sirkuit sebagian tetap bisa masuk ke lingkungan untuk kegiatan warga.

"Untuk itu, kami minta DPRD menyampaikan aspirasi warga di sekitar sirkuit ke Dispora," katanya.

DPRD Usulkan Pemberhentian Yasin Hermanto yang Maju di Pilwali Blitar ke Gubernur Jatim

Sempat Berhenti Akibat Covid-19, Proyek Fisik di Kota Blitar Mulai Dikerjakan Lagi di Perubahan APBD

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved