Pilkada Sidoarjo
Seminggu Kampanye Pilkada Sidoarjo 2020 Digelar, Sepi, Bawaslu: Landai-landai Saja
Sudah sekitar satu minggu masa kampanye Pilkada Sidoarjo 2020, tak ada kegiatan atau aktivitas politik yang terlihat mencolok.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pelaksanaan kampanye Pilkada Sidoarjo 2020 terlihat sepi.
Sudah sekitar satu minggu masa kampanye, tak ada kegiatan atau aktivitas politik yang terlihat mencolok.
Pantauan Bawaslu Sidoarjo, selama masa kampanye ini juga tak ada catatan-catatan penting.
"Cenderung landai-landai saja," kata Kordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Sidoarjo, Muhamad Rosul, saat ditemui di sela acara Bimtek di Hotel Luminor Sidoarjo, Jumat (2/10/2020).
Sejumlah kegiatan yang digelar para calon, sejauh ini juga tidak ditemukan pelanggaran sama sekali.
Entah karena memang masih pemanasan, atau memang sepi akibat sejumlah pembatasan gara-gara Pilkada Sidoarjo di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
• Salut Lihat Animo di Pasar Legi, Cabup BHS Niat Kembangkan Pasar Rakyat di Semua Wilayah Sidoarjo
• Blusukan ke Pasar Kalanganyar Sidoarjo, BHS-Taufiqulbar Berjanji Perbaiki Fasilitas Jika Terpilih
"Bawaslu lebih berorientasi pada pendekatan dan pencegahan. Dan para paslon maupun tim suksesnya juga cenderung patuh terhadap aturan. Utamanya terkait pencegahan Covid-19," urai Muhamad Rosul.
Di dunia maya juga demikian.
Pantauan Bawaslu terhadap sejumlah akun yang terkait dengan tiga pasangan calon juga masih landai-landai saja. Belum ada postingan atau gerakan di media sosial yang mengarah pada pelanggaran.
Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap waspada. Karena segala kemungkinan masih berpotensi muncul. Khususnya pelanggaran-pelanggaran dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Sidoarjo.
• Resmi, Pilkada Sidoarjo 2020 Diikuti 3 Paslon, Kelana-Astutik Dapat Nomor Terakhir: Istimewa
• PSI Akan All Out Menangkan Gus Muhdlor-Subandi Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo
Langkah itu, salah satunya dengan menggelar evaluasi setiap sepuluh hari. Evaluasi bertahap itu digelar bersama KPU, polisi, gugus tugas, dan semua instansi terkait.
Di sisi lain, para pengawas di tingkat kecamatan dan desa juga terus diingatkan agar tetap fokus. Bergerak maksimal melakukan pengawasan, dengan tetap berorientasi pada protokol kesehatan.
Editor: Dwi Prastika