Virus Corona di Tuban
IGD RSUD Dr R Koesma Tuban Berlakukan Lockdown Setelah Ada Dokter Meninggal Positif Covid-19
Ruang IGD RSUD Dr R Koesma Tuban di-lockdown atau tidak ada pelayanan selama 7 hari ke depan.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - RSUD Dr R Koesma Tuban menggelar rapat darurat bersama jajaran manajemen untuk menindaklanjuti terkait dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang meninggal setelah terpapar Covid-19 atau virus Corona pada Kamis 1 Oktober 2020 lalu.
Hasilnya, ruang IGD RSUD Dr R Koesma Tuban di-lockdown atau tidak ada pelayanan selama 7 hari ke depan.
Direktur RSUD Dr R Koesma Tuban, dr Saiful Hadi mengatakan, pelayanan rawat jalan di ruang IGD ditutup selama 7 hari, mulai Selasa (6/10/2020) pukul 07.00 WIB hingga Senin (12/10/2020).
Sedangkan IGD akan dibuka kembali pada Selasa (13/10/2020).
Untuk pelayanan sementara dialihkan di rumah sakit yang lain, seperti RSNU, RS Medika, dan RS Muhammadiyah.
• Pemkab Tuban Anggarkan Rp 98 M untuk Perbaikan Jalan, Dinas PUPR: Dari P-APBD 2020 dan APBD 2021
• Hari Batik Nasional Jadi Kado Pilu Perajin di Tuban, Pariwisata Kota Besar Tutup: Omzet Terjun Bebas
"Yang di-lockdown hanya ruang IGD, kalau pelayanan yang lain masih buka seperti biasa," ujar dr Saiful Hadi, Senin (5/10/2020).
Mantan Kadinkes Tuban itu menjelaskan, hasil tracing tim gugus tugas, selain dr Devid Erfiyanto yang terpapar Covid-19 yang dinyatakan meninggal, ada 1 dokter dan 2 perawat yang dinyatakan positif Covid-19.
Sebenarnya dalam satu grup jaga ada 13 tenaga medis yang di-tracing, hasilnya ditemukan 3 tenaga medis terpapar Covid-19 dan sisanya dinyatakan negatif.
• Kandang Bebek dan Sapi di Baureno Bojonegoro Dilalap Api, Ratusan Ekor Ternak Terpanggang
• ASN di Bojonegoro Meninggal Seusai Positif Covid-19, Gedung Pemkab Disterilkan
Namun, gugus tugas terus melakukan tracing pada seluruh tenaga medis yang bertugas di ruang IGD.
"Jumlah total yang akan di-tracing dan dites swab ada 40 orang, baik tenaga medis, tukang bersih, dan sekuriti. Saat ini 3 tenaga medis yang positif diisolasi. Sedangkan, tenaga medis yang tidak terpapar tetap diminta isolasi mandiri," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika