HUT Jatim Ke 75, Gubernur Khofifah Sebut DPRD Berperan Penting Tegakkan Prokes Lewat Operasi Yustisi
HUT Provinsi Jawa Timur ke-75. Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebut DPRD berperan penting menegakkan protokol kesehatan lewat operasi yustisi.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim menghadiri Sidang Paripurna peringatan HUT Provinsi Jawa Timur ke-75.
Kegiatan digelar di Gedung Negara DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Senin (12/10/2020) siang.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi mengatakan bahwa momen HUT Jawa Timur menjadi momentum evaluasi dalam melakukan perbaikan kualitas atas capaian yang selama ini diraih di segala bidang.
“Jatim harus tetap melakukan peningkatan kualitas pada semua capaian dari segi ekonomi pendidikan kesehatan dan sosial budaya dengan tetap berpijak ke kearifan lokal,” kata Kusnadi membuka sambutannya.
Ia menyebut saat ini Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan tengah menghadapi pandemi virus Corona ( Covid-19 ) yang dampaknya sangat terasa pada semua sendi kehidupan masyarakat.
Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak agar bisa bersinergi mengatasi dampak pandemi. Mulai dampak ekonomi, sosial, dan budaya di Jawa Timur.
Dan dalam sektor kesehatan dan ekonomi ia mewanti penanganan dampak pandemi harus dilakukan secara seimbang.
“Maka mari kita bersama berupaya memutus penularan Covid-19 dengan pembatasan aktivitas dengan tidak mengorbankan sektor ekonomi dari kehidupan kemasyarakatan. Dan ada berita baiknya bahwa dalam menanggulangi Covid-19, Presiden telah menyerukan untuk agar daerah lain meniru Jawa Timur karena kasus positif Covid-19 kita yang terus menurun,” kata Kusnadi.

Meski begitu ia bersyukur bahwa saat ini meski Jawa Timur sedang menghadapi pandemi, kondisi ekonomi Jawa Timur masih dalam kondisi yang baik.
Meski minus, saat ini pertumbuhan ekonomi sudah membaik. Bahkan akhir tahun diprediksi tidak akan lagi di angka minus untuk pertumbuhan ekonominya.
“Kita masih bagus, jalannya ekonomi jatim saat pendemi harus terus didorong karena apa yang kita lakukan di Jatim turut membantu provinsi lain di Indonesia Timur,” pungkas Kusnadi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dalam Peringatan hari jadi ke-75 Provinsi Jawa Timur tahun 2020 ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Nawa Bhakti Satya.
Ada banyak capaian konkrit yang patut disyukuri, namun ia mengaku masih banyak aspek yang harus dibenahi lagi ke depannya.
“Tidak dapat dipungkiri, dampak Corona Virus Disease 2019 melambatkan segala laju pertumbuhan. Tapi kita tidak boleh berhenti apalagi mundur dengan segala ujian halang rintang yang menghadang, kerja keras dan kerja cerdas lebih ditingkatkan lagi seraya memohon kekuatan lahir dan bathin kepada Allah,” ucap Khofifah.
Ia mengapresiasi seluruh pihak bahwa di HUT Jatim kali ini, jirih payah seluruh tim Satgas Penanganan Covid-19 terbayar dengan kondisi Jawa Timur sudah bebas zona merah, tingkat kesembuhan 86,18 persen, positivity rate 10 persen sementara nasional 14,4 persen, dan bed occupancy rate saat ini 42 persen.
“Kami sampaikan terima kasih pada pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur atas usul inisiatif Perda I tahun 2019 menjadi Perda 2 tahun 2020 tentang Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat. Yang dengan ini menjadi dasar diberlakukannya sanksi yustisi,” kata Khofifah.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Heftys Suud