Ricuh Demo Ribuan Mahasiswa Sumenep Tolak UU Omnibus Law, Sempat Saling Jotos, Bertahan di DPRD
seribuan mahasiswa yang tergabung dalam PMII dan GMNI cabang Sumenep menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Sumenep.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNMADURA.CO, SUMENEP - Kurang lebih seribuan mahasiswa yang tergabung dalam PMII dan GMNI cabang Sumenep menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Sumenep, Senin (12/10/2020).
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terkait disahkannya UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh pemerintah dan DPR RI waktu lalu.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Demo Tolak Ominbus Law di Depan Kantor PT Garam Sumenep: Jangan Gantung Buruh!
Baca juga: 7 Desa di Kecamatan Saronggi Sumenep Lockdown, Warga Terlihat Masih Tetap Ramai Keluar Masuk
Baca juga: Bawaslu Ungkap Kekeliruan 1.627 Data Pemilih di Pilkada Sumenep, di Antaranya NKK Tak Sesuai Kode
Massa aksi ini menyampaikan orasinya, dengan membawa bendera organisasi masing-masing dan mengancam masuk ke dalam kantor DPRD Sumenep akibat tak kunjung ditemui.
Pantauan TribunJatim.com pukul 13.20 WIB massa semakin memanas dan melakukan desakan masuk ke dalam.
Namun aksinya dihalang-halangi oleh polisi. Pelarangan itu, menyebabkan mahasiswa beringas dan saling dorong dengan aparat.
Merasa dilarang, akhirnya mahasiswa melakukan perlawanan, bahkan terjadi aksi saling jotos antara polisi dengan mahasiswa.
"Kalau sampai ada mahasiswa yang terluka, kita tidak akan main-main. Hidup mahasiswa, hidup rakyat, ini aspirasi dari sakit hati rakyat kecil," kata korlap massa aksi Moh Faiq dengan lantang.
Hingga pukul 13.43 WIB anggota DPRD belum ada yang menemui mahasiswa dan massa masih berlangsung.
"Kita tetap menunggu disini, jangan menambah korban lagi, sudah ada sahabat kita yang pingsan dan terluka. Ini jihad PMII dan GMNI tidak saling melukai, kita tetap bertahan," katanya.