Beredar Nomor WhatsApp yang Mengaku Bupati Tulungagung, Dipakai Menipu Pengurus Pondok Pesantren
Sejumlah orang mengadu ke Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, karena nyaris menjadi korban penipuan mengatasnamakan bupati.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sejumlah orang mengadu ke Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, karena nyaris menjadi korban penipuan mengatasnamakan bupati.
Pelaku mengaku sebagai bupati, dan menggunakan profil foto Maryoto Birowo di akun WhatsApp (WA) miliknya.
“Sebelumnya ada tiga orang yang mengadu ke kami, karena ada orang mengaku bupati dan akan melakukan penipuan,” terang Kabag Protokol dan Kerja Sama Pimpinan Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro, Senin (12/10/2020).
Nomor yang dipakai pelaku adalah 081515157833.
Terakhir, pelaku berusaha menipu pengurus sebuah Pondok Pesantren Putri TAR di Tulungagung.
Bupati gadungan ini mengaku ada rezeki, dan telah transfer uang senilai Rp 5.000.000.
Namun belakangan ia meminta supaya uang itu dibagi ke pondok pesantren AA.
Baca juga: Bupati Tulungagung Tenangkan Warga Pantai Sine yang Termakan Isu Tsunami, Beri Edukasi Tanda Bencana
Baca juga: Pikap Tertabrak Kereta Api di Tulungagung, Terbang 50 Meter dan Mendarat di Atas Pagar Tembok Warga
Ia juga membagikan nomor telepon dan nomor rekening pondok pesantren AA.
Beruntung saat itu bendahara Ponpes Putri TAR sempat mengecek rekening langsung ke bank.
Ternyata tidak pernah ada kiriman uang dari Maryoto Birowo sebesar Rp 5.000.000.
Diduga nomor telepon dan nomor rekening yang dibagikan adalah milik pelaku.
Jika pengurus pondok pesantren mentransfer uang, maka akan masuk ke rekening penipu.
“Bupati tidak menggunakan nomor itu. Kami juga sudah lacak nomor tersebut,” sambung Galih.
Baca juga: Massa Aliansi Tulungagung Bergerak Membakar Ban, Kecewa Tak Bisa Ketemu Ketua Dewan
Baca juga: 18 Karyawan Proyek Bendungan Bendo Ponorogo Positif Covid-19, Awal Diketahui dari Rapid Test Berkala
Baca juga: Gara-gara Kajian Tsunami, Wisata Pantai di Tulungagung Jadi Sepi: Masyarakat Jadi Takut
Menurutnya, nomor itu dioperasikan dari luar Jawa.
Nomor itu juga pernah dilaporkan pihak lain, karena dipakai menipu.
Karena itu, Galih meminta masyarakat untuk waspada terhadap pihak-pihak yang mengaku sebagai pejabat.
“Ke depan pasti kami adukan. Tapi sekarang kami fokus agar masyarakat tidak tertipu,” ujarnya.
Editor: Dwi Prastika