Fenomena La Nina Diprediksi Berkembang Mulai Oktober Ini, Jatim Bakal Alami Curah Hujan Tinggi
BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto menginformasikan fenomena La Nina diprediksi berkembang mulai Oktober 2020. Jatim akan alami curah hujan tinggi.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi pada Oktober ini akan ada peningkatan curah hujan tinggi di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Saat ini BMKG Pusat tengah melakukan pemantauan fenomena La Nina di Samudra Pasifik.
Kasi Data Dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan ada pergerakan yang cukup aktif, sehingga diprediksi berdampak pada sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca juga: Download MP3 Kopi Dangdut Fahmi Shahab, Viral di TikTok, Lengkap dengan Chord Gitar dan Lirik Lagu
Baca juga: Sinopsis Chandragupta Maurya Episode 28 Selasa, 13 Oktober 2020, Serial India Tayang di ANTV
Informasi yang diterima TribunJatim.com, fenomena La Nina diprediksi berkembang mulai Oktober 2020 hingga April 2021.
Sehingga, pada Oktober hingga November, peningkatan curah hujan bulanan diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.
"Kemudian selanjutnya pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua," ujarnya, Selasa, (13/10/2020).
Baca juga: Download MP3 Kopi Dangdut Fahmi Shahab, Viral di TikTok, Lengkap dengan Chord Gitar dan Lirik Lagu
Baca juga: Emak-emak Desa Konang Bikin 9 Produk Kuliner dari Tanaman Kelor, Bikin Dapur Mengepul Saat Pandemi
Teguh menjelaskan, beberapa zona yang mulai terjadi turun hujan di antaranya, pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur, dan sebagian Kalimantan Barat.
Lalu di sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.
Teguh juga mengingatkan, masuknya musim penghujan ini perlu disambut dengan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi.
"Awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor," ujarnya.
Sementara, Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno mengaku, telah menyiapkan sejumlah antisipasi.
Salah satunya dengan membuat posko siaga antisipasi bencana hidrometeorologi. Selain melakukan sosialisasi kepada BPBD kabupaten/kota.
"Juga menjalin komunikasi dengan BMKG dan Basarnas serta penyiapan peralatan dan logistik," kata dia.
Peralatan dan logistik juga mulai disiapkan. BPBD, kata dia, juga sudah mengeluarkan surat imbauan yang ditandatangani Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono terkait kesiapsiagaan dan kewaspadaan ke pemerintah kabupaten/ kota pada 28 September 2020.
"Melalui media sosial, kami melakukan sosialisasi ke masyarakat," pungkasnya.
Penulis: Syamsul Arifin
Editor: Heftys Suud