Dirut PT Puspa Agro Ditahan Kejari, Komisi C DPRD Jatim: Gubernur Perbaiki Rekrutmen Pimpinan BUMD!

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi C DPRD Jawa Timur meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk memperbaiki pola rekrutmen direksi Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ).

Penahanan Direktur Utama PT Puspa Agro, Abdullah Muhibuddin oleh Kejaksaan Negeri Sidoarjo dinilai sebagai alarm keras bagi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

"Dari peristiwa ini, ibu gubernur harus menyerap pelajaran dengan baik. Seleksi dalam rekrutmen pimpinan BUMD harus benar-benar mempertimbangkan integritas calon," kata Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (17/10/2020).

Ketua Fraksi PKB di DPRD Jawa Timur ini mengingatkan, ada dua tolok ukur pemilihan direksi. Selain kapabilitas, gubernur juga harus mempertimbangkan kredibilitas yang bersangkutan.

"Jangan melulu soal kapasitas, apalagi hanya karena titipan atau kedekatan tertentu. Mempertimbangkan kapasitas calon, memang penting. Tapi integritasnya bagaimana," katanya.

Fauzan Fuadi mengungkapkan, saat ini masih ada sejumlah BUMD yang mempertahankan direksinya. Sekalipun, gubernur telah berganti dan prestasi si direksi tak ada yang menonjol.

Baca juga: Dirut PT Puspa Agro Ditahan Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Diduga Rugikan Negara Rp 8,29 M

"Tidak perlu saya sebut namanya ya. Ada kok, jajaran pimpinan BUMD kita ini, gubernurnya sudah ganti berkali-kali, tapi pimpinan BUMD-nya tetap itu-itu saja," sindir Fauzan Fuadi.

"Kalau prestasinya oke, masih mending. Ini biasa-biasa saja lho," lanjut Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur ini.

Fauzan Fuadi melanjutkan, kasus ini menjadi momentum bagi gubernur untuk menata kembali jajaran direksi BUMD.

"Ini bisa menjadi momentum bagi gubernur untuk evaluasi secara menyeluruh kondisi BUMD kita," kata Legislator asal Dapil Tuban-Bojonegoro ini.

"Saya akan mengajak teman-teman di Komisi C DPRD Jatim untuk mengawal ini bersama-sama. Insyaallah kita mempunyai paradigma yang sama, karena ini sudah berkali-kali muncul dalam diskusi-diskusi di internal," katanya.

Baca juga: Bakal Jadi Percontohan, Ratusan UPK Jawa Timur Segera Bertransformasi Jadi BUMDesma

Terkait dengan kasus yang menjerat Dirut PT Puspa Agro, Abdullah Muhibuddin dan Staf Trading, Hery Jamari oleh Kejari Sidoarjo, pihaknya menghormati proses hukum yang berjalan.

"Berkaitan dengan kasus hukumnya, tentu saya tidak berkompeten untuk menanggapi. Karena itu wewenang aparatur penegak hukum dan harus kita hormati," pungkasnya.

Untuk diketahui, Dirut Puspa Agro dan anak buahnya ditetapkan sebagai tersangka setelah beberapa jam menjalani pemeriksaan, Jumat (16/10/2020) sore.

Keduanya kemudian ditahan dan dibawa ke Rutan Kejati Jatim di Surabaya dengan tujuan memudahkan proses pemeriksaan.

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Minta Kasek dan Wali Murid Awasi Pelajar Agar Tak Ikut Aksi Anarkis

Keduanya tersandung kasus dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara sekira Rp 8,29 miliar.

Kasusnya terkait jual beli ikan yang dilakukan oleh PT Puspa Agro dengan CV Aneka House pada Juni hingga November 2015.

Proses jual beli sekitar 7 kali itu tanpa melalui uji kelayakan dan disinyalir fiktif. Puspa Agro merupakan anak perusahaan dari Jatim Grha Utama (JGU) sebagi BUMD milik Jatim.

Editor: Dwi Prastika