Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penanganan Covid

Kisah Ketua Pengadilan Negeri Bangil Sembuh dari Covid-19, Sempat Down, Keluarga Jadi Penyemangat

Sudah satu bulan Ketua Pengadilan Negeri Bangil Pasuruan, AFS Dewantoro beraktivitas kembali seperti biasanya, setelah dinyatakan positif Covid-19.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/GALIH LINTARTIKA
Ketua Pengadilan Negeri Bangil Pasuruan, AFS Dewantoro, Jumat (16/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Sudah satu bulan Ketua Pengadilan Negeri Bangil Pasuruan, AFS Dewantoro beraktivitas kembali seperti biasanya.

Sebulan yang lalu, AFS Dewantoro dinyatakan positif virus Corona ( Covid-19 ).

Ia bahkan sempat menjalani isolasi di RSUD Bangil selama 14 hari, dan isolasi mandiri di rumah.

Bagaimana kabarnya sekarang?

Ditemui TribunJatim.com, Dewantoro mengaku sudah sehat.

Ia bahkan, sudah tidak memiliki keluhan-keluhan yang dirasakan sebelumnya.

"Allhamdulillah, sudah sehat. Sudah dinyatakan negatif Covid-19 juga," kata Dewantoro, Jumat (16/10/2020).

Dia mengatakan, dinyatakan positif Covid-19 sempat membuatnya down dan terpukul. Namun, ia menyadari bahwa ia tidak boleh patah semangat dan lemas.

Baca juga: Petani Mangga Pasuruan Keluhkan Soal Kesulitan Produksi hingga Pemasaran ke DPRD Jawa Timur

"Yang saya pikirkan itu keluarga. Bagaimana caranya saya bisa cepat berkumpul kembali dengan keluarga. Dengan istri dan anak saya. Keluarga adalah penyemangat saya," urainya.

Dikatakan Dewantoro, melihat hal itu, ia lantas bangkit. Ia mulai menghapus kegalauan dan kenyataan pahit pasca dinyatakan positif Covid-19.

Padahal, selama ini ia sudah menerapkan protokol kesehatan selama bekerja. Mulai menggunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan jaga imun.

"Tapi takdir berkata lain. Awalnya saya merasa sering pusing setiap bangun tidur. Saya memang punya vertigo, tapi ini rasanya luar biasa," sambung dia.

Baca juga: Tolak Omnibus Law, Buruh di Pasuruan Gelar Long March Tutup Jalan dan Istighosah

Awalnya, ia tidak memikirkan dan memusingkan hal itu. Ia tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Pekerjaan tetap dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

"Lama-lama saya sedikit terganggu dengan gejala ini. Akhirnya saya periksa ke dokter, dan rumah sakit. Waktu rapid test negatif, tapi setelah swab positif," jelasnya.

Setelah itu, ia diminta dokter untuk isolasi. Selama isolasi itu, satgas memberikan treatment dan suplemen agar imunitasnya kembali pulih.

"Ya saya ikuti. Saya jalani semua penanganan yang diberikan. Pikiran saya alihkan bagaimana biar segera sembuh dan bisa aktivitas kembali seperti sediakala," papar dia.

Baca juga: Mobil Carry Terbakar di SPBU Karangketug Pasuruan Diduga Akibat Korsleting Listrik

Dari tim medis juga menyarankannya untuk tetap berpikir positif. Tidak semua penderita Covid-19 akan berakhir dengan kematian. Banyak kasus Covid-19 yang bisa disembuhkan.

"Dari situ saya bangkit. Dan alhamdulillah sudah bisa sembuh sekarang. Kalau ngomong trauma ya pasti trauma. Tapi, saya punya tanggung jawab dan saya harus bangkit," ungkap dia.

Sekarang, ia mengurangi aktivitasnya sedikit. Beberapa pertemuan yang sekiranya bisa dilakukan melalui online, akan dihadiri secara online. Tidak pertemuan fisik.

"Intinya saya harus tetap menjaga imun. Istirahat yang cukup dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," pungkas dia.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved