Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

VIRAL Video Keranda Mayat Digotong Lewati Sungai ke Makam, Kisah Pilu di Baliknya: Warga Terbiasa

Video keranda mayat digotong melewati sungai menuju makam kuno viral, ternyata ada kisah pilu di baliknya yang tak banyak yang tahu.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Serambinews.com
Keranda mayat yang digotong oleh warga menyebrangi sungai 

TRIBUNJATIM.COM - Media sosial seolah kembali dihebohkan dengan video dimana keranda mayat digotong warga melewati sungai.

Keranda itu berisi jasad mau dikebumikan.

Ironinya, video itu menyimpan kisah pilu di baliknya yang tak banyak disadari orang.

Video keranda mayat digotong melewati sungai ke arah makam menjadi viral.

Ternyata, warga yang saat itu menggotong keranda tersebut mengaku sudah terbiasa melakukan ini.

Dikutip TribunJatim.com dari Serambinews.com, awalnya video ini viral setelah diunggah di Facebook.

Netizen di media sosial heran melihat kebiasaan warga gendong keranda mayat tersebut.

Warga di sekitar lokasi menggotong keranda mayat melewati sungai dan jalan terjal.

Warga Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, lokasi video viral diambil disebut sudah terbiasa dengan kondisi ini.

Perangkat Wasis Nur Hidayat meminta video warga menggotong keranda jenazah di sungai ini tidak perlu dibesar-besarkan.

Menurut Wasis, warga sekitar tidak mempermasalahkan hal tersebut dan sudah menjadi tradisi sejak sekian lama.

Selain itu, Wasis menyebutkan meski sudah ada sejumlah alternatif jalan lain yang lebih mudah, namun warga memilih memotong melewati Sungai Seblumbung tersebut agar lebih dekat.

Dikatakan Wasis, letak makam yang dituju ini jauh dari permukiman.

Lahan yang dituju disebutnya memang termasuk makam kuno.

Bahkan saat banjir pun, warga memilih menunggu air sungai surut baru menyeberangi dan tidak menuju jalan lain.

"Letak makam tersebut memang di pelosok dan merupakan makam kuno. Kalau dulu memang harus ke situ meskipun keadaan banjir, harus tunggu dulu hingga surut baru menyeberang," ucap Wasis, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: VIRAL Kisah Rumah di Perbatasan 2 Negara, Ruang Tamu Indonesia dan Dapur Malaysia, Tour Per Detik

Untuk mengantisipasi hal tersebut, warga pun berinisiatif membuatkan jembatan dari bambu, namun saat banjir jembatan tersebut hanyut.

"Setelah itu ada warga yang mewakafkan tanah di timur sungai untuk dijadikan makam agar warga tidak harus menyeberangi sungai, sehingga makam yang lama mulai ditinggalkan," lanjutnya.

Warga hanya ke makam yang lama ketika ada permintaan khusus, misalnya ingin satu makam dengan kerabatnya.

"Kalaupun begitu, juga tidak harus menyeberangi sungai, bisa memutar lewat dua jembatan."

"Memang agak jauh tapi jembatan itu bisa dilewati kendaraan bahkan mobil bisa sampai depan makam yang lama," lanjutnya.

Baca juga: VIRAL Penumpang Tampar Pramugari saat Diminta Pakai Masker Secara Benar, Langsung Dikeluarkan

Wasis menyayangkan beredarnya video sejumlah warga Kadipaten yang sedang memikul keranda jenazah melewati sungai beredar di media sosial.

"Yang mengunggah itu orang luar Kelurahan Kadipaten tapi menikah dengan orang sini, jadi baru tahu kebiasaan itu dan serta merta divideokan dan diunggahkan. Padahal masyarakat sini biasa saja," jelasnya.

Wasis mengatakan, pihak kelurahan sudah memanggil pengunggah video tersebut untuk dimintai klarifikasi.

ILUSTRASI JENAZAH - Nenek 69 tahun di Blitar tewas tercebur sumur setelah hilang beberapa jam. Sobekan bajunya kuak fakta
ILUSTRASI JENAZAH - Nenek 69 tahun di Blitar tewas tercebur sumur setelah hilang beberapa jam. Sobekan bajunya kuak fakta (KOMPAS.com)

Dari keterangan sang pengunggah di media sosial, video yang kini viral diberbagai medsos diabadikan di Kelurahan Kadipatej, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Dalam rekaman video yang diunggah di grup Facebook Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP), warga sebelum menyeberangi sungai harus berjalan menuruni jalan tanah yang cukup terjal.

Mereka harus berhati-hati agar tidak terpeleset dan keranda yang dipanggul tidak jatuh atau tercebur ke sungai.

Beberapa warga yang ikut, terlihat memandu jalan orang yang menggotong keranda jenazah.

Setelah keranda berhasil turun, keranda jenazah lantas dipikul menyeberangi sungai sedalam lutut kaki orang dewasa.

Sesampai di bibir seberang sungai, warga harus kembali memikul keranda untuk menaiki jalan tanah yang cukup menanjak.

Ilustrasi makam yang dibongkar di Tasikmalaya
Ilustrasi makam yang dibongkar di Tasikmalaya (Kompas.com)

Warga beberapa kali memberi kode agar berhati-hati saat menaikkan keranda agar tidak lepas.

Setelah berhasil keranda sampai di atas tanggul sungai, baru warga memikul lagi sampai makam yang ada di seberang sungai.

Postingan akun Wahyu Rastauadus itu langsung direspons banyak netizen. Komentar yang dituangkan pun bermacam-macam oleh netizen.

Seperti komentar dari Binti Mahmudah: Ya Alloh mosok Kadipaten ono seng daerah sek koyo ngono... Pemerintah setempat mosok gak ngusulke jl tembus (Ya Alloh... Masak Kadipaten ada daerah yang masih seperti itu... Pemerintah setempat masak tidak mengusulkan jalan tembus).

Lalu Yuni Syg: Ya Allah lewat dalan liane nopo boten wonten (Ya Allah lewat jalan lain apa tidak ada).
Dan komentar-komentar lainnya.

Artikel di atas telah tayang sebelumnya di Serambinews.com dalam judul Heboh Video Warga Gotong Keranda Mayat Lewati Sungai Menuju Pemakaman, Ini Kisah di Baliknya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved