Perjalanan Konflik Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Kini Dibuka Kembali, Bermula dari Runtuhnya Patung
Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban kini dibuka kembali, berikut perjalanan konflik kepengerusannya, bermula dari runtuhnya patung.
"Jadi itu menjadi kendala untuk mengeluarkan IMB," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, Gunawan Putra Wirawan menyatakan, hingga kini belum terpikirkan untuk membangun kembali patung dewa setinggi 30 meter tersebut.
Sebab, untuk memutuskan membangun kembali patung Dewa Kong Co maka harus dikordinasikan dengan pengurus lainnya.
"Belum terpikir untuk membangun kembali patung Dewa Kong Co yang runtuh."
"Ini saya saja masih di rumah karena wabah Corona," ungkap Gunawan.
Sekadar diketahui, patung tersebut dibangun menghabiskan biaya Rp2,5 miliar yang berasal dari donatur Surabaya dan diresmikan oleh Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, di tahun 2017.
Saat itu, akses masuk menuju lokasi masih ditutup oleh pengurus, terlihat gerbang masuk Kelenteng Kwan Sing Bio ditutup rapat dan dijaga oleh petugas keamanan.
Hingga pada Selasa (28/7/2020), pintu masuk Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, digembok.
Data yang dihimpun di lapangan, penggembokan terjadi di 3 pintu depan dan 1 pintu belakang.
Penggembokan dilakukan kelompok Tio Eng Bo, diperkirakan terjadi pada malam hari, namun baru diketahui paginya.
Penilik Demisioner TITD Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro mengatakan, ini sangat keterlaluan.
Menurutnya, sudah ada putusan sela dari pengadilan yang mengikat, tapi tidak dipatuhi.
Padahal di kelenteng ada 6 orang yang masih di dalam, bagaimana nasib mereka tidak bisa keluar?
Dari keterangan pekerja, ada yang melihat kelompok Tio Eng Bo di depan kelenteng dan bilang kepada pekerja jangan dibuka, kalau dibuka akan dipolisikan.
"Ini meresahkan umat, saya akan laporkan. Ingat saya penilik demisioner berhak melindungi kelenteng selama belum ada pengurus definitif."