Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah PSK Muda di Jalur Pantura, Saking Ramai Pelanggan sampai Salah Sandal: Mas Jangan Ngomong Ya

Saking ramai pelanggan, PSK muda di Jalur Pantura sampai salah sandal, "ssttt, mas jangan ngomong."

Penulis: Alga | Editor: Januar
Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah perjuangan seorang wanita PSK di Jalur Pantura menarik untuk disimak.

Ia menceritakan perjuangannya mengais rezeki menjadi kupu-kupu malam di Jalur Pantura.

ILUSTRASI - Kisah PSK yang menikahi pelanggannya sendiri.
ILUSTRASI PSK (Lebanonews.net via Kompas.com)

Jalur Pantura memang sepi, tapi tidak bagi wanita malam di sana yang bernama Eva.

Suara musik dangdut dan deru mesin kendaraan yang melintas di Jalan Pantura Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih, terdengar bersautan.

Suara musik tersebut berasal dari sebuah warung kecil yang terbuat dari kayu, tepat di pinggir jalan.

Depan warung tersebut dipadati kendaraan roda 2 yang terparkir tak teratur.

Teras warung dengan hiasan lampu warna-warni tersebut tampak dipenuhi oleh sejumlah lelaki.

Baik lelaki berusia tanggung hingga paruh baya, nampak menunggu sambil berbincang-bincang santai.

Baca juga: Video Viral Wanita Pukul Ibunya di Malang, Terungkap Alasan & Motif Pelaku Tega Lakukan Penganiayaan

Dari keramian di teras warung, sosok wanita muda berambut panjang lurus, dengan tato bergambar kupu-kupu di pergelangan tangan kirinya, muncul.

Sembari melontarkan candaan genit ke beberapa lelaki, wanita berusia sekitar seperempat abad yang mengenakan hot pants atau celana pendek sepaha berbahan jeans tersebut menghampiri seorang wanita paruh baya.

"Mak mie goreng 2, pedes banget ya," kata wanita yang mengaku bernama Eva tersebut sembari menghisap rokok yang ia bawa, Jumat (23/10/2020) dini hari.

Ia terlihat terburu-buru karena ditunggu oleh beberapa lelaki.

Seusai memesan makanan, ia bergegas menghampiri kerumunan lelaki tersebut.

Mie goreng yang ia pesan pun akhirnya diantar oleh wanita paruh baya penjaga warung, Sumiati, yang sempat berbincang bersama Eva.

Baca juga: VIRAL Proyek Jurassic Park di TN Komodo, Jadi Polemik dan Tuai Kecaman, Simak Rancangan Pemerintah

Jam menunjukan pukul 02.30 WIB lebih, para lelaki yang menunggu di depan teras warung tersebut mulai pergi satu persatuan.

Selang beberapa lama, Eva keluar dari sebuah bilik yang ada di dalam warung, untuk kemudian kembali menghampiri Sumiati yang berjaga di warung.

"Capek hari ini banyak pelanggan," celotehnya sembari tertawa.

Ia kembali menyalakan rokoknya.

Di tengah kepulan asap yang ia keluarkan dari mulut, Eva menunduk dan mengamati alas kaki yang ia kenakan.

"Lho ini bukan sandal saya, ini sandal pelanggan tadi, mana mau putus lagi sandalnya," katanya sambil tertawa.

Baca juga: Gendong Anaknya yang Masih Balita, Pria Kediri Gerebek Istrinya Selingkuh dengan Duda di Kamar Kos

Eva merupakan satu di antara wanita malam yang menjajakan diri di Jalur Pantura Batang.

Karena terlalu banyak melayani lelaki hidung belang, ia sampai lupa mengenakan alas kaki pelanggannya.

Wanita yang terlihat selalu energik ini juga sempat berbincang dengan Tribun Jateng (grup TribunJatim.com), ia menjelaskan, tarif untuk sekali kencan Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.

"Bisa ditawar kalau masalah tarif, nanti bisa dibicarakan kalau mau," kekehnya.

Sembari melenggang masuk ke bilik yang ada di dalam warung, Eva mengatakan, agar tidak bilang ke siapapun terkait sandal yang ia kenakan.

"Sssttttt, kalau nanti ada yang nyari sandal, mas jangan ngomong," ucapnya sembari melempar senyum genitnya.

Kendaraan milik sejumlah lelaki terparkir tak teratur di depan warung yang terletak di Jalan Pantura Kabupaten Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih, Jumat (23/10/2020) dini hari.
Kendaraan milik sejumlah lelaki terparkir tak teratur di depan warung yang terletak di Jalan Pantura Kabupaten Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih, Jumat (23/10/2020) dini hari. (TribunJateng.com/Budi Susanto)

Baca juga: Tragedi Cinta Segi Empat Wanita Bersuami Selingkuh dengan 2 Pria, Endingnya Bunuh 1 Kekasih Gelapnya

Adapun Sumiati menjelaskan, Eva satu di antara wanita penghibur yang baru bekerja di warung tersebut.

"Ada 5 wanita yang baru datang, mereka masih muda, paling tua 26 tahun," kata Sumiati yang sudah 2 tahun menjaga warung tersebut.

Wanita berusia sekitar 55 tahun tersebut juga menerangkan, di lokasi tersebut wanita muda selalu banyak pelanggan.

"Kalau yang tua paling banyak 3 pelanggan, tapi yang muda seperti Eva bisa 15 sampai 20 kali keluar-masuk kamar," paparnya.

Sambil membuatkan kopi yang dipesan oleh seorang lelaki, Sumiati menerangkan, terkait tarif bisa dibicarakan dengan wanita-wanita muda tersebut.

"Ya kalau saya cuma jaga warung dan melayani pembeli yang kadang memesan makanan."

"Kalau tarif bisa ditawar sendiri, intinya kalau yang joss-joss seperti Eva pastinya agak mahal," imbuhnya.

Ia menambahkan, meski Jalur Pantura sepi, namun tidak ada pengaruh terhadap pelanggan Eva dan beberapa rekannya.

"Tidak berpengaruh meski jalan sepi dilintasi kendaraan, atau ada pandemi Covid-19."

"Pelanggan Eva dan 4 kawannya tetap ramai, nyatanya jam segini masih pada antri," tambahnya.

Baca juga: Profil-Biodata Arya Saloka, Pemeran Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta RCTI, Suami Artis Putri Anne

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 'Ssttttt, Kalau Nanti Ada yang Nyari Sandal, Mas Jangan Ngomong', Kata PSK Bertato di Jalur Pantura.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved