Berkontribusi Selama Pandemi Covid-19, Rektor ITS Terima Penghargaan dari Curtin University
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menerima penghargaan Innovation Award for the 2020 Curtin University Alumni Achievement.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah menghsilkan berbagi inovasi teknologi yang bermanfaat dalam masa pandemi Covid-19.
Mengapresiasi hal ini, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, Rektor ITS menerima penghargaan Innovation Award for the 2020 Curtin University Alumni Achievement dari Curtin University, Australia Kamis (29/10/2020).
Menurut rektor yang akrab disapa Ashari ini, penghargaan tahunan ini merupakan apresiasi Curtin University kepada para alumni kampus tersebut yang tersebar di seluruh dunia.
Kebetulan, Ashari juga merupakan salah satu alumnus Curtin University. Setiap tahunnya, terdapat enam orang penerima penghargaan yang terbagi dalam enam kategori, yakni Bussines and Law, Humanity, Health Science, Science Engineering, Global Impact dan Innovation.
Baca juga: Jennifer Jill Rela Operasi Organ Intim Demi Ajun, Boy William Syok Bahas Selingkuh dan Anak, Kill?
Baca juga: Mayat Pria Mengapung di Dermaga Gresik, Tanpa Identitas, Korban Mengenakan Sarung Motif Kotak
“Setiap kategori memiliki kriteria penilaian yang berbeda-beda,” tuturnya.
Ashari melanjutkan, usaha yang dilakukannya bersama ITS ini merupakan sebuah inovasi yang memiliki dampak besar. Sebab, bersama pihak-pihak yang berada di balik usaha ini, ITS mampu mengerahkan potensinya untuk mendesain, memproduksi dan mendistribusi berbagai produk yang berkaitan selama masa pandemi Covid-19 ini.
Tercatat hingga saat ini, lebih dari 170.000 face shield, 4.500 liter hand sanitizer, 1.500 hazmat suit serta 12 unit Robot Medical Assistant ITS-Unair (Raisa) diproduksi oleh ITS selama masa pandemi ini.
Kontribusi tersebut, jelas Ashari, tidak lepas dari tiga visi kontribusi nasional yang dicanangkan ITS, yakni menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul, menyelesaikan tantangan masyarakat yang berdampak besar, serta mensejahterakan masyarakat.
“Dulu saat Covid-19 baru masuk awal Maret, kita tidak siap. Masker tidak banyak, face shield belum ada, rumah sakit juga tidak siap. Ini yang membuat ITS tergerak untuk melakukan kontribusi tersebut,” terang guru besar Teknik Elektro ITS ini.
Hingga akhirnya, lanjut Ashari, dibentuklah sejumlah tim yang bertugas pada produk masing-masing, seperti para dosen Departemen Desain Produk (Despro) ITS dengan desain dan optimasi face shield.
Sementara sejumlah dosen Departemen Kimia ITS, Departemen Teknik Kimia ITS, dan Departemen Teknik Lingkungan ITS memproduksi hand sanitizer.
Sedangkan mahasiswa dan alumni ITS dengan hazmat suit, hingga para peneliti, tim robot ITS dan tenaga medis RS Unair dengan robot Raisa.
“Semua menjadi tantangan besar, karena waktunya singkat,” ujar lelaki kelahiran Sidoarjo ini.
Selaku rektor, Ashari menuturkan bahwa dirinya berperan dalam mengorganisasi, mengembangkan, mengarahkan, dan menggerakkan semua tim agar berjalan optimal.
Baca juga: 10 Kali Beraksi, Satu dari 4 Komplotan Jambret Surabaya Menyerah Usai Dihadiahi Timah Panas Polisi
Baca juga: Buruh Desak Gubernur Jatim Abaikan SE Menaker Terkait UMP, Berencana Gelar Aksi Saat Hari Pahlawan
Dengan demikian, potensi yang dimiliki ITS dapat terwujud menjadi kerja nyata yang memiliki hasil.