Penanganan Covid
Jangan Sampai Keliru, Berikut Beda Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi
Berikut penjelasan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran terkait vaksin, vaksinasi, maupun imunisasi.
TRIBUNJATIM.COM - Banyak orang yang sering menganggap vaksinasi dan imunisasi hal yang sama.
Berikut penjelasan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana, terkait ketiganya.
Vaksin ditemukan oleh Edward Jenner pertama kali pada tahun 1796 untuk mengobati penyakit cacar (smallpox). Sejak saat itu, vaksin dikembangkan karena diakui dan terbukti dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu.
Vaksin merupakan antigen atau zat aktif pada virus dan bakteri yang apabila disuntikkan, menimbulkan reaksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus atau penyakit tersebut.
Baca juga: Siapkan Program Vaksinasi Covid-19 2021, Dinkes Kota Batu Anggarkan Rp 2,9 Miliar
Baca juga: Jatim Masuk Prioritas Vaksin Covid-19, Gubernur Khofifah Tunggu Surat Resmi Pemerintah Pusat
“Jadi kalau vaksin itu adalah zatnya. Proses pemasukkannya ke dalam tubuh disebut vaksinasi," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (29/10/2020).
Sementara, Imunisasi adalah reaksi dari tubuh setelah mendapatkan vaksin. Badan akan dirangsang untuk membentuk anti bodi pada sistem kekebalan tubuh.
"Selain anti bodi, badan akan menghasilkan sel memori, jadi sistem kekebalan kita bisa memproduksi anti bodi untuk segala macam penyakit yang tidak baik,” terangnya.
Dirinya mengatakan, dampak imunisasi terhadap turunnya penularan penyakit tercatat besar. Seperti penyakit haemophilus, influenza, radang paru, gondok, rubella, hingga tifus, yang mampu ditekan penyebarannya oleh vaksin.
Baca juga: 5 Komplikasi yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes, Hindari dengan 4 Langkah Gaya Hidup Sehat
"Semua penyakit tersebut menurun jumlah penularannya, seiring dengan dilakukannya imunisasi," ungkap dia.
dr.Cissy berharap, masyarakat tidak perlu meragukan keamanan vaksin, lantaran ada jaminan keamanan vaksin yang terus dilakukan pada tiap fase uji klinik, sehingga produk akhirnya dipastikan aman, efektif, dan berkhasiat.
"Saya mengharapkan semua masyarakat terutama media yang bisa memberikan edukasi, untuk mengedukasi masyarakat kita bahwa vaksin adalah cara paling efektif untuk menurunkan kesakitan, kematian dan juga kecacatan. Biayanya juga paling cost effective. Kita lakukan demi Indonesia, semoga anak-anak kita bisa sehat dengan imunisasi yang sesuai dengan ketentuan.” harap dr. Cissy Rachiana.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi