Kembangkan Cita-cita Baru Saat Pandemi, Ina Silas Lahirkan 'Sutil Kendil', Motivasi Anak Berbisnis
Ina Silas kembangkan motivasi baru di tengah pandemi Covid-19. Lahirkan'Sutil Kendil'. Jadi motivasi anak-anak mencoba berbisnis.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Cita-cita tak hanya dapat berubah dari masa kecil ke masa remaja atau dewasa.
Di beberapa situasi atau kondisi tertentu, cita-cita juga dapat berubah.
Hal tersebut salah satunya dialami Ina Silas.
Sejak pandemi virus Corona ( Covid-19 ) masuk ke Indonesia, ia merasa cita-citanya mulai berubah. Yakni, membuka usaha di bidang masak-memasak.
Baca juga: Rutan Ponorogo Gagalkan Penyelundupan Narkotika Modus Botol Sampo, Pelaku Ternyata Residivis
Baca juga: Harga Tiket Masuk Blitar Park, Jam Buka, dan Lokasi, Banyak Spot Foto Unik & Wahana Permainan Seru
"Sebetulnya, cita-cita ini bukan hal baru bagi saya. Karena saya dan anak-anak suka mencoba beragam resep baru, baik untuk makanan maupun minuman," terangnya.
Sebagai pemula, Ina baru sadar bahwa menjalankan tak semudah yang ia pikirkan.
Perempuan yang sudah mencicipi dunia general manager di berbagai bidang itu bercerita bahwa anak-anaknya ternyata masih punya kekhawatiran.
"Mom, kita kan dari keluarga dengan latar belakang professional, bukan entrepreneur, apa mungkin kita memang tidak punya bakat berwirausaha ya?” ceritanya menirukan pertanyaan yang diajukan anak-anaknya.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Blitar Park, Jam Buka, dan Lokasi, Banyak Spot Foto Unik & Wahana Permainan Seru
Baca juga: Pelatih Fisik Persebaya Surabaya Berharap Pemain Tetap Jaga Menu Makanan Saat Tim Diliburkan
Tak ingin anaknya terlalu mengkhawatirkan hasil, Ina mencoba membuktikan bahwa usahanya masih bisa membuahkan. Banyak resep dicoba, hatinya jatuh pada pembuatan sambal.
Sebelum sukses dipasarkan, pembuatan sambal ini mengalami proses yang panjang. Namun, karena Ina menyukai hal yang dikerjakan itu, maka ia tetap belajar dengan tekun.
"Saya masih ingat resep yang pernah diajarkan oleh Mbok Djah yang membantu di rumah saat masa kecil saya. Beliau itu orang Nganjuk. Waktu kecil sering banget ngajarin masak masakan desa. Waktu itu bahkan umur saya masih 10 tahun," kenangnya.
Dari resep lawas itu, akhirnya Ina berhasil melahirkan sambal bajak yang diberi nama Sutil Kendil.
"Nah, sekarang apa yang saya tunjukkan kepada anak-anak itu ternyata membuahkan hasil," katanya.
Keberhasilan Ina rupanya membawa semangat tersendiri bagi sang anak.
Tepat bulan September lalu, dua putranya ikut merilis bisnis mereka sendiri yakni, mengolah minuman teh artisanal, atau teh dengan aroma dari bahan alami.
Semangat Ina untuk memotivasi anak-anak agar mau mencoba berbisnis ternyata juga termotivasi dari banyaknya anak buahnya dulu yang kini sudah sukses menjadi seorang entrepreneur.
"Selama 25 tahun ini di mana saya anggap sebagai masa-masa saya, ternyata justru mengembangkan anak-anak orang lain yang tidak lain adalah staf-staf saya. Tidak sedikit yang sudah menjadi entrepreneur, membuka usaha sendiri dan sukses dengan usaha mereka, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ceritanya.
Ina merasakan kepuasan tersendiri setelah melihat kesuksesan tersebut. Namun, dirinya juga gemas saat melihat anak-anaknya sendiri belum mencoba apa yang sudah ditanamkannya kepada staf-stafnya yang lalu.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Heftys Suud