Pembangunan Bikin Macet, Warga Kota Malang Tak Sabar Tunggu Fly Over Jembatan Kedungkandang Rampung
Masyarakat Kota Malang tak sabar tunggu fly over Jembatan Kedungkandang selesai dibangun. Kemacetan banyak dikeluhkan.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Masyarakat Kota Malang tampaknya tak sabar menunggu selesainya pembangunan fly over Jembatan Kedungkandang.
Pasalnya, imbas pembangunan jembatan yang menghubungkan wilayah Kedungkandang dan Buring tersebut, sejumlah ruas jalan sekitarnya jadi macet.
Diantaranya di Jalan Raya Gadang hingga Jalan Gatot Subroto, maupun Jalan Rajasa yang berada di Pasar Induk Gadang.
Baca juga: Resmikan BLKK Pondok Pesantren Darul Dakwah, Menaker Ida: 1.000 BLK Komunitas akan Rampung 2020
Baca juga: Bupati Nganjuk Temui KPM Saat Jumat Berkah, Berikan Pembinaan dan Bantuan Sosial
Beberapa warga pun banyak yang mengeluhkan kemacetan yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Keluhan juga sering mereka sampaikan di forum warga yang berada di media sosial Facebook.
Selain mengeluh macet, mereka juga mengeluhkan kondisi pedagang di Pasar Induk Gadang yang berjualan terlalu mepet dengan jalan.
Warga juga mengeluh banyak angkutan yang berhenti di persimpangan Gadang.
"Tiap hari saya harus merasakan macet yang luar biasa. Area Pasar Gadang kalau sudah macet satu jam gak jalan. Sedangkan Jembatan Kedungkandang posisi masih bangun," ucap Nur Alfi warga Gadang Kota Malang.
Baca juga: Pelarian Maling Motor Surabaya Berakhir di Bangkalan, Tabrak Bocah 10 Tahun, Pura-pura Tidak Sadar
Baca juga: Start di Wisata Lembah Indah Malang, The Relay Run 1260 Kilometer Resmi Digelar
Dia juga mempersoalkan, dampak dari kemacetan tersebut juga berimbas kepada mobil ambulance yang membawa pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang.
Mengingat, lokasi RSUD Kota Malang tak jauh dari Pasar Induk Gadang
Oleh karenanya, dia meminta kepada Pemerintah Kota Malang agar segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi di daerah tersebut.
"Saya tidak bisa bayangin kalau ada ambulance mau lewat bawa pasien gawat. Harusnya ada solusi dari Pemkot yang dimana pasar tetap jalan tanpa merugikan masyarakat yang. Kalau seperti ini, terus hak fasilitas masyarakat lain juga terganggu," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji, menyampaikan, bahwa dirinya sudah memerintahkan dinas terkait untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan tersebut.
Dia juga meminta kepada masyarakat agar bersabar sebentar, sembari menunggu Fly Over Jembatan Kedungkandang selesai pembangunan.
"Warga harap bersabar dulu. Ini sama dengan kita puasa. Nanti kalau sudah selesai semua pasti lancar," ucapnya.
Dari hasil koordinasi dengan DPUPRPKP Kota Malang, Sutiaji mengatakan, bahwa progres pembangunan fly over Jembatan Kedungkandang kini sudah hampir 70 persen.
Pihaknya optimis, proyek Jembatan Kedungkandang bisa selesai tepat waktu di akhir Desember 2020.
"Semua berjalan dengan lancar. Tinggal merampungkan pemasangan balok girder. Dan akhir tahun nanti harus bisa difungsikan," ucapnya.
Memperbaiki Traffic Light
Sementara itu, jelang akhir tahun ini, Dinas Perhubungan Kota Malang bakal melengkapi Area Traffic Control Sistem (ATCS) di delapan persimpangan di Kota Malang.
Salah satu persimpangan yang akan dilengkapi oleh ATCS tersebut ialah persimpangan Gadang. Kepala Dishub Kota Malang, Handi Priyanto menyampaikan, bahwa persimpangan Gadang menjadi prioritas utama untuk ATCS.
Dikarenakan, selama ini traffic light di persimpangan tersebut menggunakan sistem manual.
"Ya ini masih proses perubahan. Dengan nanti menggunakan ATCS kami lebih mudah memantau kondisi arus lalu lintas di sana," ucapnya.
Handi mengatakan, selain di persimpangan Gadang, persimpangan yang nantinya akan dilengkapi ATCS berada di simpang Kotalama bawah Fly Over, simpang Klenteng, hingga simpang Rampal untuk jalan nasional.
Sedangkan untuk di jalan kota, bakal diletakkan di simpang Danau Toba Sawojajar, simpang Madyopuro dekat Exit Tol Malang, dua di daerah simpang Sulfat
Empat ATCS yang akan diletakkan di jalan nasional tersebut merupakan bantuan dari pusat senilai Rp 6,3 Miliar.
Sedangkan ATCS yang diletakkan di jalan kota kini sedang dalam proses lelang di LPSE dengan anggaran mencapai Rp 4,5 Miliar.
"Harapan kami nanti segera berfungsi. Dengan begitu kami lebih mudah mengatur arus lalu lintas. Karena nanti akan terkoneksi langsung ke kantor kami," tandasnya.
Penulis: Rifky Edgar
Editor: Heftys Suud