Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ratapan Ibu Sakit Kanker Cari Putrinya yang Dibunuh Sahabat, Orang Tua Tersangka: Kakak Tidak Salah

Ayah korban, Ismail Muda (58) menerangkan setelah kejadian mengerikan yang menimpa anak kelima dari tujuh bersaudara ini, pihak keluarga masih trauma.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
kolase TribunnewsBogor.com dari BH Online Malaysia
Gadis 19 tahun dibunuh sahabat depan ibunya yang lumpuh dan sakit kanker. 

Sementara itu, abang dari Siti Nur Surya, Muhammad Faris Akram (23) mengatakan hingga kini ibu mereka masih mencari Siti Nur Surya meski telah diberitahu Surya telah tiada.

"Dulu almarhum yang merawat ibu dan termasuk anak yang paling dekat dengan ibu.

"Kalau ada orang lain yang mengambil posisi merawat ibu, ibu langsung bertanya kakak kemana. Namun saat mengingat kakak telah tiada, ibu akan sedih dan termenung," katanya.

Sementara itu, Hanafiah mengatakan, pihaknya melalui Dinas Kesejahteraan Sosial akan memberikan layanan konseling kepada keluarga korban dan tersangka yang masih trauma dengan kejadian tersebut.

Ibu Tersangka Yakin Anaknya Tak Bersalah

Di sisi lain, ibu tersangka pelaku pembunuhan Siti Nur Surya yakin anaknya tidak bersalah atas segala tuduhan terhadap anaknya.

Pelaku yang akrab disapa Kakak oleh keluarganya disebut adalah anak yang baik dan tidak pernah berkelakukan kasar selama hidupnya.

Melansir dari Sinar Harian, Kamis (5/11/2020), ibu dari pelaku yakin anaknya tidak bersalah, meski seluruh dunia menyebut anaknya salah.

"Saya akan terus mendoakan kakak, saya yakin kakak tidak salah dan naluri ibu selalu demikian, kakak tidak salah meski seluruh dunia menyebut kakak bersalah," ungkap ibu dari terduga pelaku pembunuhan Siti Nur Surya, dikutip TribunJatim.com, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Curhat Pembunuh Bunda Maya ke Pak RT hingga Istri Disiram Suami Pakai Minyak Panas

Ibu dua anak ini menuturkan, Kakak sapaan anak sulungnya ini adalah harapan keluarga, ia juga memahami kemiskinan hidup yang selama ini dihadapi keluarga.

Terduga pelaku bekerja sebagai pekerja bersih-bersih, disebut ibunya adalah anak yang sangat baik dan tidak pernah mengeluh atas kemiskinan mereka.

Meskipun pernah terpaksa menunda pembayaran uang iuran sekolah karena tidak ada uang.

"Kakak pernah menolak beberapa tawaran untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (IPTA) karena tidak memiliki biaya.

Namun dirinya tidak pernah memperlihatkan tanda-tanda protes, bahkan kakak membujuk saya agar tidak merasa bersalah atas putusan yang ia ambil.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved