Buku 'HOPE' Ceritakan 8 Kisah Para Pejuang Bayi Tabung Memperoleh Momongan
Dalam buku yang berjudul 'HOPE' dituangkan 8 kisah perjuangan keluarga untuk mendapatkan momongan.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perjuangan mendapatkan buah hati setiap keluarga berbeda-beda. Dalam buku yang berjudul 'HOPE' dituangkan 8 kisah perjuangan keluarga untuk mendapatkan momongan.
Buku yang diluncurkan pada HUT ke-8 Morula IVF Surabaya ini mengisahkan perjuangan 8 ibu yang berhasil mewujudkan impian untuk memiliki anak melalui program bayi tabung.
"Di usia Morula IVF Surabaya yang ke-8, buku ini diluncurkan. Judul buku ini menggambarkan Morula yang berawal dari harapan atau 'hope' dari kami para dokter kandungan untuk membantu banyak pasangan terkait masalah kesuburan," ujar Dr. dr. H. Amang Surya Priyanto, SpOG, F-MAS, dokter spesialis kandungan Morula IVF Surabaya.
Dokter Amang menuturkan, buku 'HOPE' ini bercerita tentang kisah 8 pasangan dan perjalanan mereka mendapatkan buah hati di Morula IVF Surabaya.
Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM: Pria Blitar Gelapkan 2 Motor Tetangganya hingga Angka Covid-19 Jatim Turun
Baca juga: Sering Dikira Merk Asing, 10 Produk Ini Ternyata Asli Buatan Indonesia, Ada yang dari Desa Krapyak
"Bagaimana ketegaran mereka untuk terus berjuang hingga berhasil. Ada kisah saat mereka berharap, optimis, berurai air mata, bahagia, untuk kemudian sedih lagi," ujar Dokter Amang.
"Ada juga momen ketika mereka lebih putus asa lagi, kemudian bangkit, dan akhirnya benar benar bahagia. Sebuah perjuangan yang menguras energi baik fisik maupun mental," imbuhnya.
Menurut Dokter Amang, setiap pasien itu menarik. Mereka memiliki cerita hidup penuh makna, terutama dalam mendapatkan momongan.
"Namun karena terbatasnya ruang dan waktu, ditambah kami memperingati HUT ke-8 jadi kami undang 8 pasangan atau ibu yang berhasil mendapatkan buah hati lewat program bayi tabung," paparnya.
Pemilihan narasumber dalam Buku 'HOPE' ujar Dokter Amang, mewakili berbagai kasus yang bervariasi. Mulai dari perjuangan perempuan usia 26 tahun hingga perempuan berusia 40 tahun.
"Kami harap dengan pemilihan narasumber berusia 20-an sampai 40-an ini dapat mewakili kondisi yang mungkin sedang dialami pembaca. Sehingga mereka termotivasi. 'Oh itu aku! Dia bisa kok, berarti aku jg bisa!," Dokter Amang menguraikan.
Dokter Amang kemudian membagikan beberapa kisah pasiennya. Seperti kisah Elisar yang baru berhasil hamil setelah program bayi tabung ke-9.
"Ada juga kisah Swasti yang sudah dinyatakan menopause tapi akhirnya bisa hamil," ujar Dokter Amang.
Baca juga: BERITA TERPOPULER SELEB: Sosok Pria di Video Syur Mirip Gisella Terkuak - Anak Pertama Zaskia Gotik
Baca juga: Tanggapi Kasus Dugaan Kekerasan Seksual oleh Oknum PNS di Sampang, Pemkab Segera Bentuk Tim Khusus
Dokter Amang sebagai pengarah langsung Buku 'HOPE' ingin mengajak untuk memaknai kehidupan para pejuang buah hati.
Bukan sekadar memaknai keberhasilan mereka memiliki anak, namun juga proses panjang di baliknya.
"Kita diajak untuk melihat sisi lain kehidupan manusia berkeluarga dengan asa harapannya masing-masing. Manusia adalah sosok yang unik, menarik, dan luar biasa. Dimana tidak ada satupun yang sama persis," ujarnya.