Terdampak Pembangunan Kayutangan Heritage di Malang, Pedagang Pujasera Minta Kompensasi
Imbas pembangunan koridor Kayutangan Heritage di Kota Malang memberikan dampak bagi pedagang maupun pengusaha yang memiliki toko di area sekitar.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Imbas pembangunan koridor Kayutangan Heritage di Kota Malang memberikan dampak bagi pedagang maupun pengusaha yang memiliki toko di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang.
Dampak yang dialami oleh pedagang itu pun ialah turunnya omset pendapatan, lantaran akses jalan yang menuju ke tempat berjualan mereka harus ditutup.
Penutupan jalan di kawasan Kayutangan pun diprediksi sampai 20 Desember 2020. Hal itu dirasa para pedagang merupakan waktu yang cukup lama.
"Kemarin kami terdampak Covid-19. Kini pendapatan sudah mau merangkak naik, malah terdampak pembangunan Kayutangan Heritage. Kami ibarat sudah jatuh tertimpa tangga," ucap Syukrul Amin, Pengelola Pujasera di Kawasan Kayutangan saat ditemui anggota DPRD Kota Malang, Sabtu (14/11).
Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM: Tradisi Seserahan Unik di Tuban Jatim - Kisah Penjual Tempe di Ponorogo
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Secarik Surat Wanita Bunuh Diri untuk Suaminya - Alasan Suami Bunuh Istri dan Anak
Amin menceritakan, selama pandemi Covid-19 kemarin, pemasukan hanya sekitar 25 persen dari kondisi normal. Untuk itu, jika akses jalan ditutup, dia memprediksi bahwa 90 persen penghasilannya nanti akan mati.
"Selama sepekan ini saja kita nol penjualan. Pastinya kami terimbas," ucapnya.
Dari hasil pertemuan tersebut, Amin pun berharap nantinya mendapatkan kompensasi atas pembangunan proyek koridor Kayutangan Heritage.
Dia juga ingin, nantinya pujasera yang menjadi tempat pedagang berjualan turut dibangun. Agar nantinya ada dampak positif yang pedagang terima pasca pembangunan nanti.
"Saya inginnya mendapat kompensasi atas proyek ini, kan kasian pedagang juga punya tanggung mawab keluarga, angsuran daan macam-macam. Barangkali hal ini bisa di dengar Wali Kota Malang, semoga kita dapat kompensasi bantuan," tandasnya.
Penulis: Rifky Edgar
Editor: Pipin Tri Anjani