2 Jaring Penangkap Burung Berukuran 15 Meter Diamankan dari Tahura R Soerjo: Bahaya
Perhutani dan Profauna menemukan dua buah jaring penangkap burung di kawasan Tahura R Soerjo, Kota Batu. Diduga baru dipasang: bahaya.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Patroli gabungan yang terdiri atas petugas Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Perhutani dan Profauna menemukan dua buah jaring yang digunakan untuk menangkap burung, Senin (16/11/2020).
Temuan itu berlokasi di kawasan Tahura R Soerjo yang berada di atas kawasan Pura Arjuna, Kota Batu.
Dalam operasi yang digelar rutin itu, kali ini Ketua Profauna, Rosek Nursahid menerangkan, operasi gabungan tersebut melibatkan 13 orang.
Baca juga: Pakai N Max, Pejambret ini Beraksi Sendirian di Jalan Merr Surabaya Rampas Tas Ibu-ibu
Baca juga: Bersatu, BM 99 Dirikan Posko Menangkan Gus Ipul-Mas Adi di Pilkada Kota Pasuruan
"Ketika masuk ke hutan, di atas Pura Arjuno itu menemukan 2 buah jaring berukuran 15 meter kali 1,5 meter. Yang jelas itu pelanggaran karena tidak boleh ada penangkapan satwa di kawasan konservasi," ujar Rosek, Senin (16/11/2020).
Dijelaskan Rosek, jaring digunakan untuk menangkap burung. Jaring itu dibentangkan di tengah hutan dengan tiang pancang.
"Nanti burung yang terbang nyantol. Orangnya tinggal ambil," imbuhnya.
Pola penangkapan seperti itu berbahya karena menangkap dalam jumlah besar. Kalau terlambat mengambilnya, burung akan mati.
Saat petugas gabungan mengamankan jaring, tidak ada burung yang tertangkap. Diduga jaring baru saja dipasang.
Baca juga: Gisel Bahagia di Tengah Kasus Video Syur, Tuhan Persiapkan, Wijin Tulis Doa, Dapat Pelukan: Sayang
Baca juga: Resmi Jadi Suami Nathalie Holscher, Sule Ingin Segera Tambah Momongan, Andre: Harusnya Nambah 6 Lagi
"Sepetrinya baru dipasang. Terus kami coba tunggu sampai siang, siapa tahu ada yang naik. Ternyata tidak ada, akhirnya kami putuskan ambil jaring," paparnya.
Di kawasan itu, tidak hanya burung yang diburu, hewan lainnya juga menjadi buruan seperti Lutung Jawa.
Rosek mengatakan, Tahura R Soerjo menjadi tempat favorit pemburu selama ini.
"Profauna mendorong agar pihak bertugas rajin patroli di kawasan R Soerjo. Kawan ini sasarannya burung berkicau seperti burung kacamata dan burung opior jawa. Nah, cuma kalau bicara Tahura, kawasan konservasi, semua satwa dilindungi," ungkapnya.
Temuan jaring di kawasan Tahura R Soerjo menunjukan kalau perburuan masih terjadi. Profauna juga mendorong agar Pemerintah Desa memiliki andil dalam bentuk peraturan agar dapat menghalangi masuknya pemburu.
Titik rawan di Batu, menurut Rosek ada di Gunung Butak, Kawi, dan Arjuna. Satwa yang diburu kebanyakan primata.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud