Sensasi 5 Makanan Khas dari Trenggalek, Mulai Nasi Gegok Hingga Sumpil, Harganya Murah Meriah
Tiap daerah punya khazanah kuliner yang khas. Termasuk juga Kabupaten Trenggalek.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNTRENGGALEK.COM, TRENGGALEK - Tiap daerah punya khazanah kuliner yang khas. Termasuk juga Kabupaten Trenggalek.
Bila datang ke daerah pesisir selatan Jawa Timur ini, pengunjung wajib mencicip aneka makanan khas.
Mulai dari makanan berat yang bisa dinikmati di lokasi hingga camilan untuk oleh-oleh dibawa pulang.
Baca juga: Ingin Wisatawan Lebih Lama Tinggal di Trenggalek, Disparbud Dorong Terbentuknya Paket Wisata
Baca juga: Kasus Covid-19 di Trenggalek Naik, Disparbud Minta Protokol Kesehatan Destinasi Wisata Diperketat
Baca juga: Apresiasi Galeri Gemilang, Gubernur Jateng Sebut Produk UMKM Trenggalek Potensial Naik Kelas
Berikut lima dari sekian banyak makanan khas Trenggalek yang patut untuk dicoba bagi para pengunjung atau wisatawan:
- Ayam Lodho
Ayam lodho merupakan makanan berkuah santan-pedas dengan lauk ayam kampung yang dibakar sebelum dicampur dengan bumbu.
Di Kabupaten Trenggalek, ayam lodho paling terkenal berada di Rumah Makan Ayam Lodho Pak Yusuf di Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan.
Ayub Naulak, pengelola RM Ayam Lodho Pak Yusuf menjelaskan, makanan tersebut awalnya adalah sajian khas hajatan. Dulu, kuliner ini tak lazim dijual.
“Bapak [Pak Yusuf] kemudian punya ide untuk mengolah dan menjualnya sebagai kuliner khas. Dan Alhamdulillah berhasil,” kata Ayub.
Ayam lodho Pak Yusuf kini punya beberapa cabang. Tak hanya di Trenggalek, tapi juga daerah tetangga.
- Nasi Gegok
Nasi gegok merupakan makanan minimalis, mirip dengan nasi kucing. Nasi gegok disajikan dalam bungkus daun pisang. Ini membuat aromanya khas.
Sebungkus nasi gegok berisi nasi, sambal pedas, dan ikan teri. Di beberapa warung, ada modifikasi yang mengganti ikan teri dengan potongan ikan tuna atau jeroan.
Sebelum disajikan, nasi ini dikukus dalam dandang. Sehingga ketika sampai di meja saji, konidisinya hangat dengan aroma khas.
Nasi gegok yang cukup legendaris ada di Warung Sego Gegok Mbah Tumirah di Desa Srabah, Kecamatan Bendungan.
Di sana, nasi tersebut biasa dinikmati dengan tempe goreng tepung.
Bagi orang yang porsi makannya besar, satu bungkus nasi gegok dijamin kurang. Minimal dua untuk membuat perut terasa kenyang.
“Sehari saya bisa jual sekitar seratus bungkus nasi gegok,” kata Tumirah.
- Pindang Sapi
Tak seperti namanya, pindang sapi bukanlah olahan ikan yang direbus dan diberi garam. Seperti pindang yang selama ini dikenal orang.
Dari sisi penampilan, pindang sapi lebih mirip kuah rawon. Kuah hitam yang berasal dari bumbu jangkep plus keluak disajikan dengan daging dan iga sapi.
Yang berbeda lagi dengan rawon, bumbu hitam pada pindang sapi dimasak dengan cabe rawit utuh.
Sebagai pelengkap sajian, makanan ini ditambah dengan serundeng dan potongan dadu labu siam.
Tidak ada warung khas pindang sapi di Trenggalek. Pengunjung bisa menjajal di warung-warung yang menyediakan menu tersebut.
- Sumpil
Sumpil adalah lontong yang disiram dengan sayur lodeh. Ya, makanan ini mirip dengan lontong sayur pada umumnya.
Sumpil tergolong makanan murah-meriah di Trenggalek selain nasi gegok. Makanan ini bisa ditemui dengan mudah di warung-warung pinggir jalan di wilayah tersebut.
Para penjual umumnya menggunakan sayur lodeh dengan isian kacang panjang, nangka muda, atau rebung.
Pembeli bisa memilih tambahan lauk untuk sumpil yang akan mereka santap. Ada ayam, telur, dan gorengan.
- Keripik tempe dan Alen-alen
Berbeda dengan yang lain, daftar yang terakhir ini bukan makanan berat, melainkan camilan.
Keripik tempe khas Trenggalek dibuat dari bahan yang berbeda dari keripik tempe lain.
Tempat yang dipakai bukan berasal dari tempe besar yang diiris tipis.
“Tapi sejak awal proses fermentasi, tempenya dibentuk ukuran tipis. Setelah muncul jamurnya, langsung digoreng,” kata Sodiq Ahmad, salah satu penjual camilan di pusat oleh-oleh Trenggalek.
Cara pembuat yang berbeda membuat cita rasa keripik tempe Trenggalek juga unik. Rasa gurihnya lebih terasa dan renyah.
Sementara alen-alen adalah jajanan yang terbuat dari bahan dasar tepung. Ketika digoreng, camilan ini dibentuk bulat kecil-kecil layaknya cincin berwana kuning.
Pada dasarnya, alen-alen bercita rasa gurih. Beberapa pedagang jajanan memodifikasi alen-alen dengan aneka macam bumbu perasa lain.