Nasib Wanita Pernah Dibuang ke Hutan, Berakhir Diperkosa Pemburu, Sempat Diselamatkan Kawanan Monyet
Kisah seorang balita yang pernah dibuang di hitan tetapi diselamatkan kawanan monyet dan tetap hidup, akhirnya berkumpul manusia tetapi nasibnya pilu.
TRIBUNJATIM.COM - Hidup seorang balita pernah menjadi sorotan lantaran dibuang ke hutan, dan diselamatkan oleh kawanan monyet.
Kisahnya hampir mirip cerita dongeng Tarzan si manusia hutan.
Bedanya, sosok balita ini berjenis kelamin perempuan.
Ia mampu bertahan hidup meski pada akhirnya ia diperkosa oleh para pemburu.
Bagaimana cerita selengkapnya?

Benarkah manusia bisa bertahan hidup dengan cara dibesarkan oleh hewan yang merupakan spesies berbeda?
Ternyata, dongeng ini terjadi pada seorang wanita bernama Marina Chapman.
Dilansir dari situs Life Daily via Intisari, pada pekan lalu, ia tumbuh besar di bawah pengasuhan sekawanan kera.
Kemudian ia diselamatkan oleh sekelompok pemburu, yang kemudian menjual dirinya sebagai seorang budak di sebuah rumah bordil.
Menurut Marina Chapman, ia diculik saat masih balita.
Baca juga: VIRAL Pria Bersila di Tengah Jalan Tertabrak Truk hingga Meninggal, Sopir Tak Berhenti: Tidak Terasa
Baca juga: Geger Mayat Pria Sampang Ditemukan di Hutan Penuh Monyet, Diduga Bunuh Diri: Tali Putus
Baca juga: Cerita Akhir Pelarian Cai Chang Pan, 1 Bulan Lebih Kabur dari Tahanan, Ditemukan Bunuh Diri di Hutan
Kemudian para penculiknya membuang dirinya ke dalam hutan di Kolombia dan dibiarkan agar mati.
Dan di hutan itulah ia mengalami seperti cerita Mowgli. Ia diasuh oleh sekelompok kera capuchin dan diajarkan untuk bertahan hidup dengan makan buah-buahan dan biji-bijian.
Ia pun menganggap kawanan kera sebagai keluarganya dan melakukan apa yang mereka lakukan, seperti berjalan dengan keempat kaki.
“Aku belajar banyak insting dari binatang, khususnya ketika aku harus bertahan hidup di jalanan di kota,” kata Maria Chapman.
Ia menjelaskan, ketika harus mempertahankan diri sendiri, ia tahu bagaimana caranya balik melawan.
Kapanpun ia diserang, ia selalu memukul duluan sebelum dirinya dipukul karena ia harus bertahan hidup.

Setelah 5 tahun hidup bersama kera di hutan, ia ditemukan oleh beberapa pemburu.
Para pemburu membawa dirinya keluar dari hutan.
Ia menyangka segalanya akan menjadi baik dan ia akhirnya akan bersama manusia kembali.
Namun kenyataanya, hidupnya malah menjadi lebih buruk.
Para pemburu menjual dirinya sebagai seorang budak ke seorang pengurus rumah bordil yang kejam.
Marina muda hidup sebagai seorang pengemis jalanan dan diperbudak oleh sebuah keluarga penjahat.
Hingga suatu ketika ia diselamatkan oleh seorang tetangganya dan dibawa pindah ke Bradford, Yorkshire, Inggris.
Di Brandford inilah akhirnya ia menemukan cintanya dan membuat keluarganya sendiri.
Kisah Maria ini banyak diperdebatkan, khususnya mereka yang merasa skeptic, yang menolak untuk menerima klaim dirinya.
Namun, kapan pun ia ditanya tentang ‘keluarganya’, Maria sering menyebutkan kawanan kera yang membesarkannya dulu.

Maria akan mengatakan dengan tenang, “Aku ingin tahu, apakah kera hidup lebih lama dibandingkan manusia? Aku pikir itu mungkin saja bahwa mereka mungkin mengingat aku.”.
Ia berharap bisa bertemu kembali dengan ‘ayah dan ibu angkatnya’ itu.
Kemudian ia menulis otobiografinya pada 2013 dengan bantuan dari putrinya, Vanessa.
Otobiografi itu berjudul ‘The Girl with No Name’.
Artikel di atas diolah dari artikel yang tayang di Intisari berjudul Kisah Pilu Marina Chapman; Saat Balita Dibuang ke Hutan, Dirawat Kawanan Kerja, Hingga Dijadikan Budak Nafsu oleh Para Pemburu