Perajin Wrangka Keris Klakah Tetap Eksis di Tengah Pandemi, Beber Kuncinya: Harus Maksimal
Warga Desa Seruni, Kecamatan Klakah tetap eksis menjadi perajin warangka keris di tengah pandemi Covid-19. Beber kuncinya: harus maksimal.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Hefty Suud
"Jadi otodidak tapi dari dulu saya memang suka kalau lihat seni ukir. Mungkin ini turunan dari kakek, yang dulu jadi tukang ukir kerajinan meubel," kenangnya.
Tampak di rumahnya yang berada di Jalan Gunungringgit No 149, Dusun Curahpakem, Desa Seruni, Kecamatan Klakah, berbagai macam kerajinan telah dikerjakan.
Tak hanya menjadi pembuat waringin keris, ternyata ia juga membuat meja, kursi, hiasan dinding, dan beberapa perkakas rumah tangga yang terbuat dari kayu.
Adapun bahan yang dipakai untuk membuat waringin keris adalah kayu jati. Pembuatan waringin diawali dengan membuat pola.
Lalu, kayu dipotong dengan ukuran yang diinginkan.
Selanjutnya, dihaluskan dan rakit kayu menjadi warangka keris.
Berbicara soal harga untuk waringin keris terbilang cukup variatif. Rata-rata waringin keris itu dihargai Rp 150-500 ribu tergantung tingkat kerumitannya.
Penulis: Tony Hermawan
Editor: Heftys Suud