Penambang Pasir Perahu Dekat Jembatan Semampir Diusir Satpol PP Kota Kediri
Tim Respons Cepat Kerja Tuntas (RCKT) Satpol PP Kota Kediri menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait ulah penambang pasir yang menggunakan perahu
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Tim Respons Cepat Kerja Tuntas (RCKT) Satpol PP Kota Kediri menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait ulah penambang pasir yang menggunakan perahu di Sungai Brantas Kota Kediri, Senin (7/12/2020).
Warga melaporkan para penambang pasir yang menggunakan perahu ini beroperasi di sisi utara dan selatan Jembatan Semampir.
Saat petugas meluncur ke lokasi para penambang pasir perahu ini mematuhi himbauan petugas untuk menjauhi dari area Jembatan Semampir.
Kondisi Sungai Brantas sendiri saat musim penghujan debitnya meningkat dan berarus deras.
Sekretaris Kantor Satpol-PP Kota Kediri Nur Khamid saat dikonfirmasi awak media menjelaskan, petugas telah meminta kepada penambang pasir perahu menjauh dari Jembatan Semampir.
"Anggota telah menghalau serta memberikan peringatan kepada penambang pasir agar tidak mendekati Jembatan Semampir," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Baca juga: Anak Sule Kesakitan Dipukul Nathalie Holscher, Kencang, Sikap Selanjutnya Sang Ibu Sambung Disorot
Baca juga: Kesaksian Via Vallen Jadi Fakta Hukum untuk Menjerat Terdakwa
Baca juga: Rombongan Staf Pelatih Shin Tae-yong Tiba di Jakarta dan Langsung Pimpin Latihan Tim Garuda Muda
Sebelumnya, para penambang pasir perahu melakukan penambangan di areal sisi utara dan selatan Jembatan Semampir. Beberapa waktu lalu penambang pasir perahu juga melakukan aktivitas penambangan pasir di dekat Jembatan Brawijaya.
Pasir Sungai Brantas masih tetap menjadi incaran karena memiliki kualitas yang bagus untuk bahan material bangunan.
Pantauan awak media aktivitas penambangan pasir mengalami peningkatan seiring dengan kegiatan sejumlah proyek fisik di akhir tahun anggaran.
Suparman, salah satu pedagang pasir mengungkapkan, permintaan material pasir mengalami peningkatan sejak September hingga awal Desember.
Namun saat awal Pandemi Covid 19, permintaan material pasir sempat mengalami penurunan dan mulai meningkat lagi di bulan Agustus.(dim/Tribunjatim.com)