Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Nenek Asal Plemahan Kediri, Tinggal Sendiri di Gubuk, Alami Sakit Lumpuh & Tak Diurus Keluarga

Kisah pilu Mbah Karinah perempuan asal Desa Wonokerto Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, hidup sendiri di gubuk reot.

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Farid Mukarrom
Rumah mbah Karinah yang tinggal di Desa Wonokerto Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Mbah Karinah perempuan asal Desa Wonokerto Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri tak bisa merasakan hidup dengan nyaman dan bahagia.

Pasalnya Mbah Karinah mengalami sakit lumpuh usai mengalami kecelakaan yang pernah terjadi pada dirinya.

Tak berhenti disitu Mbah Karinah juga hidup seorang diri di gubuk sederhananya yang terbuat dari kayu.

Kepada SURYA.co.id (grup TribunJatim.com) Rohmah salah seorang tetangga Mbah Karinah menjelaskan bahwa Mbah Karinah sudah lama hidup sendiri tanpa Keluarga.

"Setahu saya tempat yang ditinggali tanahnya ini bukan milik Mbah Karinah. Dulu beliau ini penjual kacang di pasar. Karena saat ini sakit jadi beliau di rumah saja," tuturnya Kamis (17/12/2020).

Lanjut menjelaskan Rohmah bahwa sehari-hari yang membantu merawat Mbah Karina adalah tetetangga.

Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM Kronologi Kurir Sabu Ditembak Mati hingga Machfud-Mujiaman Ajukan Gugatan MK

Baca juga: Miris Baca Cerita Viral Siswi SMP Dihamili Pacar Teman hingga Gugurkan Janin, Ashanty: Dunia Gila

"Keluarganya tak ada yang mau mengurus bahkan kayak cuci baju dan makan, semua bergantian tetangga sini merawatnya," ujarnya.

Tak hanya itu Rohmah pernah mengajak Mbah Karina untuk tinggal bersamanya. Tapi Mbah Karinah menolak dengan alasan tak betah.

"Saya ajak tinggal sama saya karena bisa lebih mudah memantau. Tetapi Mbah Karinah pulang sendiri waktu itu meski kondisi sakit," katanya.

Saat ini kondisi kesehatan Mbah Karinah semakin memburuk. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini sangat rentan tetular penyakit.

"Terus terang kami kasihan sama beliau, karena tak mau dibawa ke rumah sakit. Mbah cuman mau dibuatkan minuman kayak jeruk nipis dan kecap buat ganti obat batuk gitu. Pokoknya apa yang diminta Mbah Karinah saya selalu ikuti," jelasnya.

Menurut Rohmah selama ini belum ada perhatian lebih kepada Mbah Karinah. Utamanya seperti membuat rumah yang layak huni.

"Rumah beliau itu sekitar 3x4 meter. Rumah itu hanya terdiri dari dapur dan tempat tidur tanpa fentilasi yang memadahi. Di rumahnya juga nyaris tidak ada benda berharga," tandasnya.

Baca juga: Positif Covid-19, Bupati Sumenep dan Istrinya Jalani Isolasi di RS Husada Utama Surabaya

Untuk penerangan, terdapat satu bola lampu yang disalurkan dari rumah tetangga. 

Karena sudah sulit untuk bergerak, kini ia hanya tiduran. Tubuh ringkihnya juga dikenakan popok dewasa. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved