Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dunia Seni Banyuwangi Berduka, Pencipta Tari Jejer Gandrung Sumitro Hadi Meninggal Dunia

Dunia seni Banyuwangi berduka, Pencipta Tari Jejer Gandrung, Sumitro Hadi meninggal dunia setelah melawan Covid-19. 

Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Kreator tari Jejer Gandrung Banyuwangi, Sumitro Hadi, 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Haorrahman

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Dunia seni Banyuwangi kembali berduka.

Setelah salah satu budayawan Banyuwangi drh Budianto meninggal dunia seusai terpapar Covid-19 (virus Corona), kali ini seniman Banyuwangi Sumitro Hadi meninggal dunia.

Sumitro dikenal sebagai kreator tari Jejer Gandrung dan merupakan salah satu koreografer Festival Gandrung Sewu yang digelar dalam Banyuwangi Festival

Sumitro meninggal dunia di RSUD Blambangan Banyuwangi, Sabtu (26/12/2020) pagi. Sumitro wafat melawan Covid-19.

"Iya benar. Tadi pagi di RSUD Blambangan Banyuwangi," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda.

Duka dirasakan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Menurutnya, Sumitro adalah sosok seniman yang getol mengangkat derajat kesenian Banyuwangi. 

Baca juga: Kado Hari Jadi ke-249, Banyuwangi Borong Penghargaan di Anugerah East Java Tourism Award 2020

Baca juga: Dukung Pelestarian Lingkungan Geopark Ijen, Komunitas Banyuwangi Lakukan Bersih- Bersih Pantai 

"Banyuwangi kembali kehilangan sosok seniman yang andal. Kreasi tari Pak Mitro telah mewarnai seni di Banyuwangi dan berhasil mengangkat derajat kesenian Banyuwangi. Semoga almarhum diterima segala amal kebaikannya dan diampuni segala kesalahannya oleh Allah SWT," kata Bupati Anas. 

Menurut Bupati Anas, Sumitro merupakan budayawan yang mampu menaikkan kesenian Banyuwangi menjadi berbagai atraksi yang menarik. 

Koreografer dan Pimpinan Sanggar Tari Jingga Putih Rogojampi ini, lanjut Bupati Anas, sangat berperan mendorong kemajuan seni tari kreasi tradisional di Banyuwangi. Mulai dari tari Jejer Gandrung, pertunjukan Gandrungan, dan Jejer Jaran Dawuk yang semua sudah mengantongi hak cipta. Beliau juga dikenal sebagai salah satu koreografer atraksi seni kolosal Gandrung Sewu. 

Baca juga: 6 Kuliner Enak di Sekitar Lokasi Festival Tari Gandrung Sewu Banyuwangi, Lezat dan Menggugah Selera!

Baca juga: Hampir 100 Hektare Lahan Pertanian Lumajang Rusak Akibat Erupsi Gunung Semeru, Petani Rugi Rp 2,6 M

"Bersama-sama seniman dan budayawan lainnya, Pak Mitro telah mewarnai jagad seni Banyuwangi menjadi salah satu yang diperhitungkan di level nasional. Keelokan Festival Gandrung Sewu pun tak lepas dari peran Pak Sumitro dan Pak Budianto. Kami sangat kehilangan mereka berdua," kata Bupati Anas. 

Meninggalnya Sumitro menjadi duka bagi warga Banyuwangi.

MY Bramuda mengatakan, Sumitro Hadi telah berkiprah di dunia seni sejak 1968. Tahun 1974, beliau menciptakan tari Jejer Gandrung. 

"Tari Jejer Gandrung yang kerap ditampilkan saat penyambutan tamu adalah salah satu karya masterpiece beliau. Bahkan Jejer Gandrung telah menjadi muatan lokal wajib di sekolah. Beliau juga ikut berperan mendorong kelahiran musik angklung pengiring tari kreasi pertama," jelas MY Bramuda.

Baca juga: VIRAL Imron Gondrong Punya Wajah Mirip Presiden Jokowi, Asalnya Banyuwangi, Sosoknya Bikin Penasaran

Baca juga: Di Penghujung Tahun, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf Raih Penghargaan Top Digital Awards 2020

Sumitro Hadi sendiri pernah bertugas di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

"Sampai dengan sekarang ada sekitar 103 tari dan lagu yang diciptakan Sumitro Hadi," pungkasnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved